Lihat ke Halaman Asli

Gelar Aksi solidaritas untuk Buruh PDK serentak di 3 Negara

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13505736561899328036

Taikoo, Kamis (18/9) di depan kantor Adidas, sekitar 50 orang dari berbagai Negara di bawah benderaiLPS (International League Of People’s struggle ) dan Aliansi BMI-HK Cabut UUPPTKILN No.39/2004. Para pendemo ini membentangkan spanduk dengan berbagai bahasa bertuliskan tuntutan mereka antara lain : bebaskan omih tanpa syarat, pekerjakan kembali 1300 Buruh PDK, Stop outsourcing dll. Aksi ini digelar sebagai bentuk dukungan untuk 1300 buruh PT Panarub Dwi Karya (PDK) yang dipecat sepihak karena telah melakukan aksi mogok kerja sejak bulan Juli yang lalu. Ribuan buruh ini menuntut agar PT PDK membayarkan rampelan gaji (gaji yang belum terbayar) dan uang tunjangan hari raya (THR).

“Adidas harus bertanggung jawab dan segera turun tangan dan segera penuhi tuntutan 1300 buruh PDK” seru Eni lestari koordinator FPR-HK (front perjuangan Rakyat di Hong Kong)dalam pidato pembukaanya. “ 2500 buruh yang bekerja di PT. PDK mayoritas adalah perempuan, mereka terkspoitasi karena produksi line (one piece flow) yang diterapkan” jalasnya.  karena produksi line ini secara tidak langsung memaksa buruh melakukan pekerjaan yang seharusnya dikerjakaan 2 orang ”Bisa dibayangkan dalam satu jam mereka harus menyelesaikan 140-150 sepatu, karena mengejar target jangankan istirahat tolietpun mereka tidak bisa” Eni juga menyayangkan atas penangkapan Omih yang dianggap teroris karena telah mengirimkan SMS ke staff PDK yang mengatakan ada bom di dalam pabrik. Ancaman Omih lahir karena kemarahan dia yang terpaksa kehilangan putrinya. PDK tidak mengijinkan Omih cuti merawat anaknya yang sakit hingga anaknya meninggal dunia.

Selanjutnya Sringatin perwakilan dari IMWU (Indonesian Migrant Worker Union) mengatakan, PDK telah melanggar hak buruh atas kebebasan berserikat. “ PDK menghalang-halangi dan mengitimidasi buruh agar tidak tergabung dalam Serikat Buruh Garmen, Tekstil, Sepatu (SBGTS-GSBI)”.  Omih hanyalah korban bukan terotris, tegas Sring. “ Omih adalah salah satu pimpinan serikat buruh yang aktif menyerukan hak- hak kawan- kawanya yang senasib dan sepenanggungan”. Sring berpesan agar Adidas tidak hanya bisa mengambil keuntungan saja namun juga harus memperhatikan kesejahteraan buruhnya. Hal senada disampaikan oleh Fahmi dari AMRC.

Juru bicara AMCB, Eman Villanueva dalam pesan solidaritasnya mengatakan ekploitasi seperti terhadap buruh tidak hanya terjadi di Indonesia saja terutama di Negara-negara berkembang.  Kondisi inilah yang mendorong bertambahnya jumlah buruh migran. Menjadi Buruh Migran adalah pilihan pahit karena mereka harus bertahan hidup.  Eman mengatakan AMCB yang merupakan aliansi dari organisasi Buruh Migran dari berbagai Negara mendukung sepenuhnya perjuangan buruh PDK.  May Wong perwakilan dari Global Network mengatakan kondisi serupa terjadi dengan buruh Adidas di China. Ada 69 orang mengalami cidera pada tangan mereka sejak tahun 2009 karena tuntutan kerja dari perusahaan yang memproduksi sepatu Adidas.

Perwakilan dari LSD( League of Social Democrat), Ma Jai mengatakan sebagai warga Hong Kong pihaknya akan mendukung perjuangan buruh PDK, apabila pihak Adidas tidak segera merespon tuntutan ini pihaknya menjajikan akan kembali menggelar aksi serupa.  Pembicara terakhir, Ramon Bultron perwakilan dari iLPS membacakan statemen bersama yang menuntut 3 hal antara lain : Segera pekerjakan kembali 1300 buruh PDK, berikan semua tuntutan buruh PDK termasuk membayar gaji mereka yang belum terbayar dan hentikan  penyerangan dan intimidasi aktivis buruh.

Aksi tersebut mendapat sambutan yang baik dari pihak management Adidas dengan memberikan respon secara formal yang menjanjikan akan segera menyuruh staff untuk menyelesaikan masalah ini. Dan mengajak  perwakilan buruh dari China untuk berunding dan menyelesaikan persoalan yang menimpa kawan- kawan buruh di China. Aksi yang di mulai dari jam 12.00  di tutup damai pukul 01.00 siang. Aksi serupa juga di gelar di perwakilan Adidas di Indonesia dan Jerman. Aksi di Indonesia di ikuti sekitar 2000 orang. Menurut laporan dari ketua GSBI pusat, Rudy HB Daman ada 2 anggotanya yang terluka karena di pukul orang bayaran yang disewa oleh pabrik PDK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline