Dear kompasianer,
Tepat pada tanggal 1 April 2017 nanti, Rumah Pena Inspirasi Sahabat (Rumpies The Club) akan merayakan ulang tahun keduanya. Sebagai komunitas, kami terus berbenah agar menjadi rumah pena yang nyaman bagi para sahabat untuk terus berbagi inspirasi menulis fiksi. Karena itu, izinkanlah kami mengundang seluruh kompasianer untuk turut berpartisipasi memeriahkan perayaan hari jadi kami sekaligus untuk melestarikan salah satu warisan sastra Nusantara. Pantun.
Siapa yang tidak mengenal pantun? Pada mulanya, pantun merupakan senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Sebagai salah satu jenis puisi lama, pantun dikenal luas dikenal di berbagai belahan Nusantara terutama masyarakat Melayu. Beberapa sebutan lain untuk pantun antara lain adalah parikan (Jawa), umpasa (Batak), susualan/sisindiran (Sunda), ende-ende (Mandailing), atau boligoni/rejong (Aceh). Hal ini membuktikan bahwa pantun telah lama hadir sebagai tradisi yang mewarnai berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Tradisi itu antara lain hadir dalam permainan kanak-kanak, percintaan, upacara pernikahan, juga upacara adat.
Lalu, apakah yang menjadi ciri-ciri sebuah pantun? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pantun merupakan bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Bait merupakan jumlah baris pada suatu pantun, larik/baris adalah kumpulan beberapa kata yang mempunyai makna yang dapat membentuk isi atau sampiran dalam dalam suatu pantun, kata yaitu gabungan dari suku kata yang mempunyai arti dan suku kata tak lain adalah penggalan-penggalan nada atau bunyi dari sebuah kata di dalam satu ketukan atau satu hembusan nafas. Unsur penting lainnya dalam sebuah pantun adalah rima, yaitu pola akhiran huruf vokal yang terdapat pada pantun.
Seiring waktu, kehadiran pantun kini perlahan mulai tergerus, khususnya di kalangan generasi muda. Maka, beranjak dari keinginan untuk melestarikan pantun yang merukan bagian tak terpisahkan dari perjalanan sastra Nusantara, kami menyelenggarakan Event Parade Pantun Nusantara dengan rincian sebagai berikut:
Syarat-syarat umum bagi peserta:
- Event berlangsung selama 29 Maret-2 April 2016 di Kompasiana.
- Publish karyamu di kanal FIKSIANA (pilih kategori PUISI) sesuai dengan rincian waktu di atas.
- Karya tidak mengandung unsur SARA, pornografi dan kekerasan.
- Format penulisan judul: [HUT 2 RTC] diikuti judul karya, contoh [HUT 2 RTC] Parade Pantun Nusantara
- Sertakan Tags: HUT 2 RTC dan PARADE PANTUN NUSANTARA
- Cantumkan di bawah karyamu: karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun kedua Rumpies The Club.
- Sertakan logo Rumpies The Club di bawah karyamu (logo dapat dilihat di bawah pengumuman ini).
- Karena ini parade, silakan publish karyamu sebanyak-banyaknya.
Syarat-syarat khusus bagi peserta:
- Setiap karya setidaknya terdiri atas 3 (tiga) bait
- Karya dengan muatan lokal lebih disukai
- Share link karyamu di grup FB Rumpies The Club.
Hadiah:
Pemenang pertama:
Sertifikat, suvenir, kaus, dan pulsa senilai Rp. 300.000,00