Perkenalanku dengan Mas Ari dimulai saat kami duet di salah satu aplikasi bernyanyi. Suara kami selalu klop dan mendapat respon positif dari followers. Sejak saat itu hubungan kami semakin akrab dan akhirnya menjadi sepasang kekasih. Mas Ari adalah pria yang bertanggung jawab. Tak pernah meminta "lebih" selama menjalin hubungan denganku.
Siang ini Mas Ari mengajakku bertemu di cafe favorit kami. Aku merasa sepi dan sakit hati saat menerima kabar dari Mas Ari. Ternyata sejak berusia 10 tahun, Mas Ari telah dijodohkan oleh orang tuanya dengan seorang wanita anak almarhum sahabat Papanya. Dan kami harus putus.
Aku mengurung diri di kamar. Air mataku mengalir saat mendengar suara khas Rod Stewart. Have I told you lately that I love you. "Oh Mas Ari,"tangisku pecah. Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu. "Non, Non Alya,"kata Bi Inah. "Masuk Bi,"sahutku lirih."Non, tadi Bibi menerima telepon dari Pak Wijaya. Beliau mengundang Non untuk datang ke restoran Punya Kita jam delapan. Ada acara penting,"cerocos Bi Inah. Pak Wijaya adalah Direktur Utama tempat aku bekerja. Aku tak mungkin menolak. Pukul 7 malam aku berangkat. Dan aku terkejut. Di pintu restoran banyak papan bunga. "Selamat Atas Pertunangan Ari Wijaya dan Alya Sujatmiko". Dari kejauhan aku melihat wajah tampan Mas Ari-ku.
Kota Industri, 20 Desember 2021 (16.40)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H