Lihat ke Halaman Asli

Sampah Jadi Duit

Diperbarui: 17 April 2019   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Minggu lalu aku menjambangi rumah pengusaha kertas yang sukses di daerah Taman Cibodas Tangerang. Area pengerjaan kertas yang terlihat kumuh ini tidak seperti yang terlihat pada gambar. 

Orang yang memiliki usaha ini masih muda dan berbakat. Awalnya merintis usaha yang tidak banyak digemari orang ini, dengan tertatih tatih dan jatuh bangun. 

Mengubah sampah kertas bekas menjadi kertas yang digunakan di perkantoran atau pun di toko kertas dan foto copy. Dan saat ini sudah banyak perusahaan yang memakai jasa pengerjaan kertas dan juga pemesanan kertas yang akan didistribusikan ke perusahaan dan toko toko kertas.

Tidak terlalu luas namun suasana dan kondisi tempat ini sangat menginspirasi saya, untuk menuliskan kisah di balik suksesnya mereka. Dibekali ilmu yang sederhana dari majikannya yang terdahulu, diam diam mereka mencuri ilmunya sebagai karyawan selama bertahun tahun gajian pada sang majikan, namun bertambahnya usia dan kebutuhan yang semakin melonjak membuat pak Saragih ini berpikir keras untuk membuka sendiri dan merintis dari nol.

Jatuh bangun suatu usaha adalah hal yang biasa. Memiliki seorang istri yang setia dan cantik membuatnya semangat dan bangun dari keterpurukan. Istri yang setia dan rendah hati, itulah kunci dari keberhasilannya. Sang istri ibu Silalahi yang ramah dan bersahabat menuturkan. "Tidak ada usaha yang mulus, demikian juga perjalanan hidup seseorang, jalani dan syukuri".

Ibu dua anak ini juga tidak mau diam, sellain mendukung suaminya dalam usaha kertas, diam diam dia buka usaha tas di daerah Jati Uwung. Awalnya ia menyewa toko atau kios untuk menjual tas, namun karena omset tidak mencukupi untuk menggaji karyawan dan termasuk maintanance toko seperti listrik air dan keamanan, akhirnya dia memilih jualan di emperan toko dengan gerobak.

Saya terheran heran dengan usaha dan kerja kerasnya. Saya jadi malu pada diri sendiri. Sudah memiliki banyak uang dan rumah mewah serta beberapa asset lainnya, dia tidak malu jualan di gerobak. 

Wajah cantiknya tak membuat dia gengsi dan sombong. Justru dengan segala kerendahan hati dan kesederhanaannya membuat dia semakin disenangi banyak orang.

Di sela sela wawancara yang tidak panjang, kami menyempatkan diri berpose di tempat kumuh yang menghasilkan jutaan bahkan puluhan juta setiap harinya. Belajar banyak dari wanita satu ini, bersyukur dan melakukan yang terbaik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline