Lihat ke Halaman Asli

Pola Pikir yang Freedom

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Pola Pikir Yang Freedom

+ Bang, kenapa ya pemain bola kalau sedang bertanding di lapangan, mereka selalu saja saling kejar-kejaran?
- Ya, memang harus gitu. Mereka kan harus berebut bola, membawanya lalu menggiring dan menendang masuk ke dalam gawangnya lawan.
+ Untuk itu, apakah nggak ada cara lain, bang?
- Cara lain bagaimana? Jangan aneh-aneh kamu?
+ Maksud saya, misalnya mereka bermain dengan gaya priyayi. Dengan langgam jawa.
- Gaya priyayi gimana? Aneh-aneh saja. Main bola koq pake langgam jawa.
+ Iya, bang. Biar tidak terlalu grasa-grusu. Kan enak kalau pertandingannya berjalan dengan lebih santun. Saling tepo-sliro. Andap asor. Tut wuri handayani.
- Terus? Yang mau dicapai apa?
+ Inovasi, bang! Sekalian melestarikan nilai-nilai budaya tradisi kita.
- Sudah...sudah! Jangan diteruskan! Ngaco kamu! Apa enaknya nonton bola yang klemar-klemer gitu? Pertandingan bola ya harus ganas! Harus saling jegal! Tendang! Srimpung! Pertandingan bola koq pake sopan-santun. Yang nggak-anggak aja...
+ Jangan berpikiran sempit gitu dong, bang. Ini abad 21 bukan jaman kuda nggigit besi! Kalau konsep bola-jawa ini sudah jalan. Nanti kita kembangkan Bola dengan Gaya Bali.
- Terus? Bolanya nanti mau kamu ukir?
+ Abang, payah! Kurang freedom pola pikirnya...

ecn@2015.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline