PAGI YANG ENGGAN. Biarpn sudah bangun dari tidurnya, Miftah masih enggan untuk beranjak dari tempat tidurnya. Ia masih tetap saja menyelimuti badannya dan mata dipejam-pejamkan. Terdengar pintu kamar dibuka. Miftah sudah hapal, siapa lagi kalau bukan ibunya ?
" Mif !"
" Hm ..."
" Bangun !"
" Miftah juga sudah bangun kok."
" Kalau sudah bangun ya sudah turun, keluar !"
" Hm, bentar bu."
Apa ibunya itu lalu pergi atau tidak, Miftah tidak tahu, karena matanya tetap terpejam dan tidurnya miring membelakangi sambil memeluk guling. Biarpun cuma tidur-tidur ayam, ternyata enak juga. Entah berapa menit miftah tertidur lagi seperti itu, tiba-tiba terdengar lagi suara ibunya ;
" Mif, ini sudah siang !"
" Oh ?!"
" Mau tidur lagi, apa mau bangun ?"