Lihat ke Halaman Asli

Bersama Rumbel BEM UI, Raih Prestasi

Diperbarui: 26 November 2022   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Depok, 28 Oktober 2022 - Rumah Belajar BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UI (Universitas Indonesia) 17 menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar pertama kali secara luring pada tanggal 17 September 2022 setelah 2 tahun berjalan secara daring.

Tentunya, ini merupakan momen spesial bagi para pengajar, peserta didik, dan fungsionaris Rumah Belajar BEM UI 17 untuk kembali merasakan suasana kegiatan belajar mengajar secara luring, seperti yang biasa dilakukan sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. 

Para peserta didik telah menantikan kegiatan belajar mengajar secara luring sejak lama. Mereka menganggap bahwa pembelajaran yang dilakukan secara daring sejak dua tahun yang lalu kurang efektif serta tidak membawa semangat dan motivasi dalam proses belajar yang mereka lakukan.

Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada 17 September 2022 ini membawa kemeriahan dan suasana baru bagi mereka dalam mengikuti pembelajaran di Rumah Belajar BEM UI 17. 

Sejak 16 tahun yang lalu, Rumah Belajar BEM UI telah memainkan perannya dalam memajukan pendidikan di lingkungan masyarakat sekitar. 

Salah satu program yang ditawarkan oleh Rumah Belajar BEM UI adalah tambahan belajar bagi peserta didik di tingkat SD. Program ini dilaksanakan untuk membantu peserta didik tingkat SD yang mengalami kesulitan belajar di sekolahnya dengan mendapat tambahan belajar secara gratis. Sebagai bentuk pengabdian masyarakat oleh warga Universitas Indonesia, seluruh fungsionaris dan pengajar yang berkontribusi dalam kegiatan ini adalah mahasiswa dari kampus itu sendiri.

Saat ini, Indonesia menerapkan sistem pendidikan nasional yang harus diimplementasikan oleh seluruh jenjang, jalur dan jenis pendidikan. Salah satu program dari sistem tersebut adalah "Wajib belajar 12 tahun." Terdapat tiga instansi penting yang membawahi sekolah-sekolah di Indonesia, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, dan Kementerian Agama.

Sistem ini telah menerapkan beberapa terobosan baru dalam bidang pendidikan di Indonesia, yaitu sistem pendidikan terbuka yang mendorong siswa untuk lebih kreatif dan inovatif, sistem edukasi beragam yang dapat menyesuaikan dengan keanekaragaman bahasa dan budaya, serta sistem pendidikan yang berorientasi kepada pendidikan karakter.

Dengan segala terobosan baru dan keunggulan yang dimiliki oleh sistem pendidikan di Indonesia, tentunya sistem ini tetap tidak luput dari kelemahan. Salah satunya adalah tidak meratanya penyebaran sarana pendidikan. Masih banyak sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas yang tidak layak pakai dan kekurangan peralatan sekolah. Selain itu, perpustakaan juga masih belum menyebar ke beberapa daerah. 

Penyebaran guru juga belum merata. Padahal, jumlah guru berkualitas di Indonesia sudah tergolong mencukupi untuk mengajar di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Akan tetapi, penyebarannya belum merata sehingga menyebabkan beberapa masalah bagi beberapa sekolah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline