Lihat ke Halaman Asli

Misteri Dunia Kampus: Dosen Jarang Mengajar

Diperbarui: 12 Maret 2024   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Pexels

saya dan kawan-kawan saya sering sekali di-prank oleh salah satu dosen di kampus kami. beliau memberikan informasi bahwa kelas akan dimulai pikul 07:30 pagi. namun itu hanyalah omong kosong, bahkan sampai jam perkuliahan habis beliau tidak kunjung datang. kejadian ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali saja, dalam kurun waktu satu tahun dosen tersebut hanya datang 2-3 pertemuan saja. sempat terbesit di pikiran saya bahwa saya sudah membayar ukt dengan susah payah, ditambahkan lagi saya sebagai anak rantau yang berharap mendapatkan tenaga pengajar yang profesional namun ini malah sebaliknya. kejadian ini tidak hanya dialami oleh saya saja, sepertinya ini  yang menjadi mesteri dunia kampus di luar sana.

Masa-masa perkuliahan, kerap kali mahasiswa mengalami berbagai macam gimik dan aneka ragam dinamika dalam dunia perkuliahan. Salah satu faktor yang menjadikan menurunya intensitas semangat mahasiswa adalah menghadapi dosen yang jarang mengajar. Sebagai seorang mahasiswa, yang tak semuanya memiliki latar belakang ekonomi yang mapan sangat merasa pedih, karena telah membayar jutaan rupiah hanya mendapatan dosen yang ngang-ngong dalam mengajar. Tak sampai disitu, pemberian tugas yang kurang jelas dan metode mengajar yang dapat dikatan sesuai dengan mood dosen itu sendiri sangat tidak efektif bukan?

            Mahasiswa yang datang ke kampus dengan harapan  akan mendapatkan pemahaman dan stimulus yang baru untuk menambah wawasannya, namun apalah daya. Sesampainya di ruang kelas setalah menunggu jam perkuliahan dosen pun enggan datang. Untungnya, fenomena tersebut terjadi pada satu mata kuliah dari sembilan mata kuliah yang didapatkan.

            Situasi pendidikan yang demikian tentu sangat mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan seolah-olah tenaga profesional layaknya dosen justru mengerdilkan ilmu pengetahuan dengan melupakan berbagai kewajiban. Melalui pengalaman penulis, eksistensi dosen seperti itu menjadi sebuah evaluasi untuk program studi terkait memilah tenaga pendidiknya. Besar harapan kami, para mahasiswa, agar dosen-dosen demikian dapat dengan segera mendapatkan hidayah untuk kembali ke jalan yang mencerahkan.

            Solusi yang dapat di berikan berupa pertama tanyakan alasan, yang pastinya dilakukan komunikasi yang sopan, untuk menanyakan alasan beliau mengapa jarang mengajar, dan menyampaikan dampak yang terjadi dalam proses belajar dan pemahaman mahasiswa. Kemudian mencari solusi bersama, seperti kesepakatan jam mata kuliah yang diundur beberapa menit, penjadwalan ulang kelas, dan alternatif metode pembelajaran. Kedua berkordinasi dengan teman sekelas, seperti mengumpulkan bukti absen kelas, chat WhatsApp tidak dibalas, dan mewakili kelas dalam menyampaikan keluhan. Setelah alternatif tidak ada perubahan maka mahasiswa dapat melakukan solusi ketiga yaitu melaporkan ke pihak kampus atau kaprodi bahwa dosen tersebut jarang masuk kalas dan membawa bukti yang ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline