EDUKASI 17 SDG MELALUI MOBILE LEARNING: GURU TPA DAN TK BUNDA GANESA ITB JADI AGEN PERUBAHAN
Bandung - Dalam upaya mendukung percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang fokus pada pemanfaatan teknologi untuk pendidikan.
Acara ini dilaksanakan pada 2 dan 16 November 2024 di Kampus S2 Manajemen FEB Universitas Telkom, Bandung, dengan melibatkan 20 guru dari TPA, PG, dan TK Bunda Ganesa ITB.
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para guru dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya 17 SDGs, terutama pengelolaan sampah plastik sebagai bagian dari SDG Target 11.6. Dengan bekal ini, para guru diharapkan mampu mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan ke dalam proses pembelajaran anak usia dini, sekaligus menjadi agen perubahan di lingkungan mereka.
Sejak ditetapkannya Peraturan Presiden RI Nomor 111 Tahun 2022, pemerintah telah mendorong berbagai pihak untuk berkontribusi dalam mencapai target SDGs pada 2030. Pendidikan menjadi salah satu elemen kunci dalam mendukung tujuan ini, terutama dalam menanamkan kesadaran akan keberlanjutan sejak usia dini.
Para guru memiliki peran strategis untuk membentuk generasi muda yang sadar lingkungan dan peduli terhadap keberlanjutan. Melalui kegiatan ini, mereka diajak untuk memahami pentingnya pengelolaan sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari serta bagaimana mengajarkannya kepada anak-anak secara efektif dan menyenangkan.
"Pendidikan adalah fondasi dari perubahan. Dengan melibatkan para guru, kita menanamkan nilai-nilai keberlanjutan yang akan diwariskan kepada generasi berikutnya," ujar Ratna Lindawati Lubis, Ketua Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung (Gemricik).
Inovasi dalam Pembelajaran: Mobile Learning untuk SDGs
Salah satu inovasi yang ditonjolkan dalam kegiatan ini adalah penggunaan mobile learning. Teknologi ini memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Para guru diajarkan menggunakan modul digital yang dirancang khusus untuk membantu mereka menyampaikan konsep SDGs kepada anak usia dini.
Modul ini tidak hanya memuat teori, tetapi juga aktivitas praktis seperti kuis interaktif, video edukasi, dan simulasi sederhana tentang pengelolaan sampah plastik. Dengan pendekatan ini, para guru dapat menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.
"Teknologi mobile learning adalah alat yang sangat membantu guru, terutama untuk menyampaikan topik yang kompleks seperti SDGs dengan cara yang lebih sederhana dan menyenangkan," tambah Ratna.
Proses dan Hasil Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dirancang dalam beberapa tahapan:
1. Workshop dan presentasi:
Para guru diperkenalkan pada konsep 17 SDGs dan kaitannya dengan keberlanjutan lingkungan, terutama pengelolaan sampah plastik.
2. Diskusi dan simulasi:
Guru diajak mempraktikkan metode pembelajaran berbasis teknologi yang dapat diterapkan di kelas.
3. Modul digital:
Setiap guru diberikan akses ke modul pembelajaran mobile learning yang dirancang untuk mendukung proses pengajaran di sekolah mereka.