BANDUNG. Memasuki usia ke 26, Rumah Zakat bersama para donatur dan mitra telah membahagiakan 18,2 juta penerima manfaat baik yang ada di Indonesia maupun dunia melalui serangkaian program pemberdayaan dan kemanusiaan. Adapun program-program yang digulirkan hingga saat ini antara lain pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, capacity building, program istimewa Ramadhan dan juga distribusi qurban.
"Dalam upaya menebar manfaat berkelanjutan, keterlibatan para muzaki, mitra dan kolaborasi dari masyarakat, menjadi faktor yang paling penting. Terima kasih atas kepercayaan donatur dan mitra yang telah membersamai Rumah Zakat selama 26 tahun ini. InsyaAllah kami akan terus berupaya untuk berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," ungkap CEO Rumah Zakat. Irvan Nugraha.
Anak Juara Disabilitas Rumah Zakat./Dokpri
"Semoga dengan hadirnya program istimewa yang digulirkan dalam rangka milad ke-26 ini, kita bersama dapat membahagiakan lebih banyak penerima manfaat baik yang ada di Indonesia, Palestina, Vietnam, dan juga Afrika. Kami berharap program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak baik donatur, mitra, dan juga pemerintah Republik Indonesia," tutur Irvan.
Di tahun 2023, sebanyak 20% penerima manfaat dalam program pemberdayaan ekonomi keluar dari garis kemiskinan dan mengalami peningkatan pendapatan. Dan di tahun ini Rumah Zakat kembali menargetkan 20% penerima manfaat program pemberdayaan ekonomi keluar dari garis kemiskinan. "Membantu para mustahik keluar dari garis kemiskinan bukan hal yang mudah. Namun insyaAllah hal ini dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak," ujar irvan.
Dampak ZIS dalam Berbagai Sektor Pemberdayaan
Dalam bidang pendidikan, berdasarkan perhitungan rasio SROI pada Program Rumah Vokasi terdapat nilai 1 : 3,69. Maka diketahui bahwa untuk setiap Rp 1 Rupiah yang diinvestaikan pada program pelatihan pangkas rambut di Rumah Vokasi akan menghasilkan imbal balik sosial atas investasi sebesar Rp 3,69 Rupiah. Artinya program pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Zakat pada bidang pendidikan dengan menghadirkan Rumah Vokasi dapat memberikan nilai manfaat atau dampak sosial yang besar terhadap masyarakat sekitar khususnya penerima manfaat. Kado Lebaran Yatim untuk anak NTT./Dokpri
Adapun di bidang ekonomi, hasil penelitian menunjukan bahwa upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Zakat terhadap masyarakat dengan menghadirkan program microfinance syariah atau koperasi syariah, menghasilkan nilai indeks keberdayaan anggota microfinance syariah dengan nilai 0.66 kategori baik, dari sebelum menjadi anggota nilai 0.59 kategori rata-rata. Dengan kata lain bahwa keberadaan Microfinance Syariah memberikan dampak positif terhadap keberdayaan masyarakat khusunya bagi para anggota.
Sedangkan dalam bidang kemanusiaan dan lingkungan, hasil penelitian program Bank sampah menggambarkan bahwa masyarakat mengalami perubahan terhadap perilaku dan partisipasi dalam mengelola sampah. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan nilai indeks dari kedua variabel tersebut, pada variabel perilaku nilai indeks sebesar 0.74 dari sebelumnya 0.33, kemudian variabel partisipasi nilai indeks sebesar 0.70 dari sebelumnya 0.37. Dari hasil penelitian ini bahwa kehadiran Bank sampah binaan Rumah Zakat mampu memberikan dampak terhadap perubahan prilaku dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI