Lihat ke Halaman Asli

Hebat, Dua Anak Yatim ini Sudah Hafal Al-Qur'an 6 Juz

Diperbarui: 4 Agustus 2017   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi

Wajahnya hampir serupa, berkulit putih dan ganteng. Kegemarannya pun sama yakni menghapal Al-Qur'an dan diusia belia mereka sudah mampu menghapal 6 juz ayat Al-Qur'an, Mereka adalah kakak beradik penghapal Al-Qur'an dari Rumah Yatim. Ada Anis yang kini duduk dibangku SMP dan Muhammad Hamid yang duduk dibangku SD.

Mereka dilahirkan dari Rahim Omah Siti Rohmah dan Bapak mereka bernama Hasan yang sudah meninggalkan mereka sejak lama akibat sakit komplikasi. Bahkan sibungsu Hamid tidak pernah mengenal ayahnya karena saat ayah mereka meninggal Hamid masih dalam kandungan ibunya.

dok.pribadi

"saat abinya meninggal, saya tidak tahu kalau saya sedang mengandung 1 bulan." Ungkap Omah. 

Hamid pun dilahirkan tanpa kehadiran sang ayah, ditengah kesendiriannya membesarkan 6 anaknya Omah pun harus berjuang mencari nafkah, tapi Omah beruntung kala itu masih ada gaji pensiunan guru PNS sejumlah Rp. 600.000/ bulan dan sisa dari sumbangan yang akhirnya dijadikan modal usaha untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Saat ditinggal Abinya anak tertuanya Hawari masih duduk dibangku SMP. Awalnya usahanya berjalan mulus namun ditengah kebutuhannya yang semakin bertambah Omah harus mengalami kebangkrutan. Omah tak pernah putus asa dia selalu yakin dimana ada kesulitan pasti ada kemudahan, berselang tak begitu lama ada penawaran kepada anak-anaknya untuk tinggal di Rumah Yatim Bandung. Cukup lama menjadi bahan pertimbangan namun dia ingat kata-kata almarhum suaminya, untuk menyekolahkan anaknya di pesantren. Dengan tekad kuat tak hanya ke 6 anaknya dia pun memutuskan untuk membantu pihak Rumah Yatim membantu anak-anak yang senasib dengan putra putrinya.  

dok.pribadi

Buah dari Keyakinan

Setelah diam di asrama, meski harus terpisah dengan semua anaknya karena berbeda asrama, namun Omah percaya Allah yang akan menjaga anak-anaknya dan tentu memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada pengurus, bahwa mereka akan mendidik anak-anaknya sesuai harapannya dan amanah dari almarhum bapaknya. Dan kini terbukti harapan alhmarhum bapaknya agar anak-anaknya bisa sekolah di pesantren dengan keidentikannya mencetak para hafidz terjadi pada anak-anaknya terutama Anis dan Hamid yang kini sudah menghapal 6 juz al-quran, belum ditambah sederet prestasi pun didapat dari kedua adik kaka itu, baik itu nilai akademik yang selalu unggul karena selalu berada di 3 besar, ditambah mereka pun sering menjuarai perlombaan tahfidz tingkat SD dan SMP.

"Alhamdulillah, memiliki anak-anak seperti mereka." Papar Omah. 

Omah melihat kedua anaknya tersebut, terutama Hamid yang bercita-cita ingin menjadi Ustadz ini selalu rajin belajar sejak kecil. Ketertarikannya pada pelajaran tak pernah Omah suruh-suruh atau memaksa keinginan mereka namun Hamid Kecil selalu belajar dan mengaji walau dalam keadaan sakit sekalipun. Namun berbeda dengan Anis, Anis tidak begitu rajin belajar namun entah kenapa prestasinya tidak pernah menurun dia selalu saja dirangking teratas. Untuk belajar tahfidz sendiri kedua anak-anak ini memiliki fasilitas yang memadai untuk itu karena di sekolah mereka yakni Anis di SMP IT BIU ada kurikulum diniah yang mengharuskan siswa-siswinya untuk menghapal Al-qur'an, sedangkan Hamid di SD Elfitra yang juga menerapkan kurikulum yang serupa belum dukungan di asrama mereka yakni Anis di Lodaya dan Hamid di Antapani juga menerapkan kurikulum kediniahan, mereka terus diasah untuk menghapal Al-qur'an. Maka tak heran mereka kini menjadi para hafidz dan hafidzah terbaik Rumah Yatim.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline