Lihat ke Halaman Asli

Kisah Arwani, Kakek yang Berumah Gubuk Spanduk Bekas

Diperbarui: 7 Juni 2017   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibalik kondisi perekonomian dan fisik yang serba kurang, ada sikap istimewa yang membuatnya dihargai banyak orang. Adalah Arwani, laki-laki paruh baya yang sudah puluhan tahun hidup di bawah garis kemiskinan ini tidak memanfaatkan kondisinya dengan menjadi seorang peminta-minta.

Setiap pagi, dengan gigihnya Arwani berjalan kaki puluhan kilo mendorong gerobak butut sembari memungut barang-barang bekas yang bisa dijual. Tempat pertama yang disambangi Arwani adalah asrama Rumah Yatim Tanjung Karang, setiap pagi anak asuh dan Weli selaku kepala asrama selalu melihat Arwani sedang memilah sampah kering.

arwani3-5937b7a113ed2c30f34409e2.jpg

Sembari memberikan nasi kotak pemberian dari donatur, Weli mengajak Arwani untuk berbagi cerita. Arwani pun bercerita bahwa ia tinggal di gubuk berbahan dasar triplek dan spanduk bekas bersama seorang istri dan dua anak yang masih dibawah umur. "kalau sedang hujan deras, saung kami suka bocor," kata Arwani ketika mengobrol dengan Weli

Arwani yang berpenghasilan Rp. 20.000/hari ini belum bisa memperbaiki gubuknya, ia hanya bisa menguatkan keluarganya agar selalu bersabar.

arwani-5937b7963c77c51f4c0f92e2.jpg

Sebenarnya Arwani mempunyai tiga orang anak, anak pertamanya yang masih berusia 18 tahun sudah dua tahun merantau ke Jakarta untuk memperbaiki nasib, namun sampai sekarang belum ada kabar mengenai keberadaan anaknya tersebut. anak kedua dan ketiga  Arwani yang masih berusia 16 tahun dan 14 tahun tidak dapat melanjutkan sekolahnya, disebabkan faktor ekonomi.

Mendengar cerita tersebut, timbulah empati Weli untuk membantu meringankan penderitaan Arwani beserta keluarga. Supaya Arwani bisa mendapatkan santunan dari Rumah Yatim, Weli pun menginstruksikan agar besok pagi Arwani membawa beberapa persyaratan seperti fotokopi kartu keluarga , kartu tanda penduduk dan surat keterangan tidak mampu ke asrama.

Esok paginya, Arwani mendatangi asrama sembari membawa persyaratan tersebut. Betapa tertegunnya Arwani ketika melihat Weli membawa dan  memberikan santunan paket sembako kepada dirinya. " terima kasih pak, semoga Allah membalas semuanya," ujar Arwani terharu

Selain Arwani, Weli pun memberikan santunan kepada 3 pemulung lain yang biasa memilah sampah asrama di sore dan malam hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline