[caption caption="www.rumah-yatim.org"][/caption]
“TIK itu ibarat pisau kalau kita pintar memakainya akan berguna kalau kita tidak bisa memakainya itu akan menusuk, begitupun dengan TIK kalau kita pintar memilih mana yang positif dan mana yang negatif niscaya akan memperoleh keuntungannya, sebaliknya jika kita tidak bisa memilih maka hal negatiflah yang akan didapat. Untuk itu anak seusia ini butuh controling,” Begitulah yang disampaikan oleh Sekretaris Badan Litbang SDM Ir. Sri Cahaya Khoironi, dalam acara “Sertifikasi SKKNI Bidang Junior Network Administator dan Digital Artist dan Pelatihan TIK Bagi Siswa Siswi SD” yang diselengarakan oleh Kemkominfo (29/03/16).
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan edukasi bagi anak – anak yatim dan dhuafa mengenai ilmu pengetahuan teknologi, yang nantinya akan berguna bagi mereka apalagi di zaman yang saat ini telah bergeser menuju era digital.
Para anak asuh Rumah Yatim Bintaro yang turut diundang dalam acara ini mendapat kesempatan untuk mencoba secara langsung kegiatan belajar di lab komputer yang berada di Pusat TIK Nasional, dengan seperangkat komputer yang dilengkapi fasilitas webcam, headset, dan jaringan internet di setiap kursinya, membuat para anak asuh takjub dan menambah semangat mereka untuk mengikuti pelatihan.
Dengan dua orang tutor dari Kemkominfo para anak asuh diajarkan mulai dari cara mengetik, pengoprasian dasar MS Office hingga membuat game dan animasinya.
Zahra adalah salah satu anak asuh Rumah Yatim Bintaro yang ikut serta dalam pelatihan ini mengaku senang karena ia bisa membuat gambar tokoh manusia, kucing dan nenek sihir berbetuk animasi yang bisa bergerak.
Sebagai Kepala Asrama Momon pun turut serta untuk mendampingi anak asuh secara langsung dalam pelatihan ini, ia menjelaskan bahwa hal tersebut (teknologi) memang sangat digemari oleh anak – anak namun dengan mengikuti pelatihan ini mereka tidak hanya menjadi pemakai teknologi, tetapi mereka juga bisa memahami proses pembuatanya dan mengetahui dampak positif dan negatif dari penggunaan internet.
“Kami selaku orang tua asuh menjadi lebih termotivasi agar bisa mengarahkan serta selalu mengawasi anak – anak terutama dalam penggunaan teknologi ke sisi yang positif.” Ujar Momon.
Selain itu Momon menyampaikan harapanya untuk para anak asuh agar mereka dapat mempraktikkan ilmunya di asrama untuk memperkaya wawasan dan pengalaman belajar mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H