Lihat ke Halaman Asli

Arti Sebuah Amanah

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Astaghfirullah......., begitu banyak amanah yang telah diberikan Allah SWT kepada kita yang seringkali abaikan, saking seringnya hingga kita tak lagi merasa bahwa hal itu adalah amanah,
istri/suami, orang tua, anak kita dan Generasi kita adalah amanah yang harus kita jaga dan bina serta kita tunaikan hak-haknya,
Harta dan Kekayaan kita adalah amanah 'TITIPAN ALLAH SWT' yang harus kita kembalikan kepadaNYA melalui perjuangan di JalanNya untuk memuliakan Islam dan Kaum Muslimin, jika tidak maka Allah akan AMBIL PAKSA yang membuat kita terpuruk dan terhina Dunia Akhirat
Kisah yang menghunjam hati kita ini akan membuat kita sangat berhati-hati dalam memegang amanah walau kecil sekalipun...

Beberapa waktu yang lalu datanglah seorang imam yang baru di masjid London, salah satu kota di Inggris.

Imam ini setiap harinya naik bis dari
rumahnya menuju ke kota sehingga sering naik
bis dengan supir yang sama !
Suatu hari beliau naik bis dan kemudian membayar harga karcisnya dan langsung duduk !
selang beberapa lama pak supir mengembalikan uang kembalianya, begitu beliau melihat uangnya, ternyata pak supir mengembalikan uang sisanya berlebih 20 pinis !
Sang Imam langsung berfikir untuk mengembalikan uang lebihnya karena bukan haknya ! tapi muncul dalam benaknya bisikan : lupakan urusan ini ! sisanya tidak seberapa, tidak ada seorangpun yang memperhatikannya, sebagaimana perusahaan bis mendapatkan pemasukan yang sangat banyak, uang segini tidak ada artinya bagi mereka dan tidak mengurangi sedikitpun pendapatannya ! Biar saya bawa, aku akan diam dan tidak akan aku kembalikan !
Berhentilah bis pada terminal yang dikehendaki sang Imam, sebelum keluar dari bis, Imam tersebut berhenti sejenak dan mengulurkan tangannya kepada sang supir dan berkata : ambillah ! anda memberikan kepada saya uang lebih dari yang semestinya aku terima !
Tersenyumlah sang supir seraya bertanya : bukankah anda Imam yang baru di masjid kota kami ini ? sejak beberapa waktu yang lalu aku berfikir hendak pergi ke masjid anda untuk mengenal agama Islam lebih dekat ! uang lebih tadi aku berikan kepada anda dengan sengaja untuk mengetahui bagaimana sikap anda !
Ketika sang Imam tadi turun dari bis, dia merasakan kedua lututnya menjadi lumpuh, tidak kuat menahan tubuhnya dan badannya hampir terjatuh merasakan beratnya peristiwa tersebut ! Kemudian berpegang dengan salah satu tiang di dekatnya, agar tidak terjatuh sambil memandang ke atas langit dan berdoa disertai tangisan : " Ya Allah......ampuni aku ya Allah....... ! hampir saja aku menjual agama Islam dengan harga 20 pinis ! ".
Sahabat, ada satu amanah agar kita segera MENGEMBALIKAN HARTA kita kepada Allah sang Pemilik melalui Program 'MEMBELI TANAH SORGA' di Rumah Yatim Indonesia, selengkapnya silahkan klik LINK ini http://rumah-yatim-indonesia.blogspot.com/2013/12/program-wakaf-tanah-bangunan-ryirumah.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline