Lentera Anak Pelangi adalah sebuah program pengurangan dampak buruk HIV-AIDS pada anak yang dilahirkan dari orangtua ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) Penasun (Pengguna Napza Suntik) di DKI Jakarta. Lentera Anak Pelangi yang berdiri pada tahun 2009 merupakan kerjasama Pusat Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Unika Atma Jaya Jakarta, Komisi Penanggulangan AIDS, dan Yayasan STIGMA.
Program berbasis komunitas ini memfokuskan programnya pada intervensi yang dikhususkan pada anak yang terdampak HIV-AIDS dari orangtua ODHA Penasun di DKI Jakarta.
Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kualitas hidup anak dari pasangan Pengguna Napza Suntik (Penasun) yang mempunyai sero status positif. Selain itu ada 4 (empat) tujuan khsusus dari program ini yaitumengurangi angka kesakitan dan kematian anak dengan HIV melalui intervensi kesehatan dan gizi, mencegah anak-anak memperoleh perlakuan buruk karena status orangtua atau dirinya sendiri, meningkatkan keterampilan hidup anak dalam menghadapi berbagai tekanan sosial psikologis karena situasi keluarganya dan status dirinya dan membangun sebuah model intervensi multi-disiplin yang dapat dikembangkan di masyarakat bersama pemerintah.
Ada 4 intervensi utama dalam Lentera Anak Pelangi. Intervensi kesehatan dasar dan gizi, psikososial dan pendidikan life skill, advokasi, dan manajemen kasus. Kegiatan intervensi dilakukan baik di lapangan, di rumah sakit, maupun pada saat acara-acara anak dan orangtua di kampus Unika Atma Jaya Jakarta.
Pengurangan dampak buruk tidak hanya ditujukan kepada anak dan orangtua tetapi juga kepada lingkungan di mana anak, orangtua, dan keluarga berada, termasuk di dalamnya sekolah, lingkungan rumah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengedukasi seluruh lapisan masyarakat agar memahami benar dengan jelas tentang HIV-AIDS, bagaimana penularan, pengobatan, serta upaya mengurangi dan mencegah diskriminasi dan stigma terhadap anak terdampak HIV-AIDS dan keluarganya.
Dalam akitivitasnya Lentera Anak Pelangi bekerjasama dengan beberapa lembaga HR, LSM, dan pihak-pihak lain yang terkait mengusahakan kepentingan terbaik untuk anak.
Hingga Januari 2011, Lentera Anak Pelangi telah mendampingi 144 anak di 5 wilayah DKI Jakarta, dan 27 di antaranya berstatus HIV positif.
KEGIATAN LENTERA ANAK PELANGI
Sejak Februari 2009, Lentera Anak Pelangi telah merancang dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak dan keluarganya, sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga kesehatan serta lembaga HR.
Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang didasarkan pada tujuan khusus program ini, baik lewat intervensi yang dilakukan oleh divisi kesehatan dasar dan gizi, psikososial dan pendidikan life skill, advokasi, maupun manajemen kasus.
Divisi Kesehatan Dasar dan Gizi
Kegiatan divisi kesehatan dasar dan gizi antara lain adalah konsultasi kesehatan dan home base care untuk anak berupa kunjungan rumah, kunjungan rumah sakit, dan mobile clinic (pada saat acara bersama anak-anak di Atma Jaya). Kegiatan yang dilakukan juga dapat berupa assessment kondisi fisik, gizi, mental, dan sosial, serta perawatan luka dan candidiasis oral (bila ada). Selain itu rujukan rawat jalan dan rawat inap juga dilakukan bagi anak-anak yang terinfeksi HIV yang umumnya mengalami kondisi gizi buruk, TB, dan infeksi lain yang berat. Di samping itu, dilakukan juga evaluasi CD4 untuk anak dan orangtua. Penyuluhan kesehatan berupa materi hidup bersih dan sehat juga diberikan pada anak, orangtua, dan keluarga.
Divisi Psikososial dan Pendidikan Life Skill
Kegiatan divisi psikososial dan pendidikan life skill adalah melakukan pendampingan psikososial untuk anak dan orangtua, baik dalam kunjungan rumah, kunjungan rumah sakit, maupun saat acara bersama anak-anak di kampus Atma Jaya. Dilakukan pula assessment kondisi psikososial anak dan orangtua. Selain itu layanan konseling bagi orangtua pun disediakan. Tidak hanya itu, penyuluhan tentang isu seputar anak diberikan juga pada orangtua dan caregiver. Sementara untuk anak-anak, berbagai tema dan nilai berusaha ditanamkan dalam tiap kesempatan dan permainan bersama sehingga anak bisa belajar bersama sambil bermain dengan teman-temannya.
Divisi Advokasi
Divisi advokasi membangun jejaring dengan lembaga lain dalam mendukung layanan-layanan yang sudah dimiliki Lentera Anak Pelangi. Selain itu, kegiatan yang juga penting adalah memberikan edukasi dan informasi kepada dampingan tentang diskriminasi dan stigma. Tidak hanya kepada dampingan, advokasi juga dilakukan di sekolah, pada orangtua murid dan guru, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Tidak hanya berhenti sampai di situ, lebih luas lagi, divisi advokasi juga mejalin kerjasama dengan berbagai pihak (dinas kesehatan, rumah sakit, walikota, dll) untuk mempermudah kebutuhan-kebutuhan dampingan terutama ketika mengalami sakit.
Divisi Manajemen Kasus
Ini adalah ujung tombak Lentera Anak Pelangi. Dengan manajer kasusnya, LAP menjangkau para dampingan, dan dari kunjungan-kunjungan serta observasi di lapangan itulah, manajer kasus bisa merujuk pada divisi yang bersangkutan untuk membantu kebutuhan dampingan di lapangan.
* LAP Hadir di Edu Smart Education Exhibition Roadshow
@ Mal Taman Anggrek 22-27 Feb 2011 @ Gandaria City -8-13 Maret 2011 @Puri Indah Mall 15-20 Maret 2011 @ Central Park 22-27 Maret 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H