Mina.. Arafah..
SEBENTAR lagi puncak musim haji tahun ini tiba. Dan dua kata itu, Mina dan Arafah begitu sering muncul dan terdengar saat membaca atau mendengarkan berita- berita.
Mina.. Arafah..
Dan kenangan itu berputar kembali.
Dua tahun yang lalu, kami ada disana. Aku dan suamiku, merupakan dua dari jutaan jamaah haji yang berada di Tanah Suci ketika itu.
Kami memulai rangkaian ibadah haji kami dengan pendaratan di Madinah. Setelah beberapa hari di Madinah, beribadah di Masjid Nabawi, dimana makam Rasulullah berada, kami kemudian melakukan perjalanan darat ke Mekah.
Sabar, ikhlas, nrimo.. itu pesan- pesan yang secara berulang diberikan baik oleh orang- orang di sekitar kami maupun oleh para ustadz saat manasik haji.
Sabar, ikhlas, nrimo. Hal yang mudah dikatakan tapi sejujurnya tak semudah itu ketika melaksanakan.
Sabar itu termasuk ketika ada penghalang yang tak terduga yang timbul.
Seperti aku yang tadinya sehat- sehat saja menjelang keberangkatan, tiba- tiba gelisah tak bisa tidur dan badan terasa nyeri saat penerbangan ke Madinah. Hal yang mulanya kupikir muncul karena kesenangan dan kecemasan luar biasa yang hadir saat kami memulai perjalanan ibadah haji itu.
Tapi ternyata bukan. Aku memang sakit betulan. Sakit fisik.