Lihat ke Halaman Asli

Rumah Kayu

TERVERIFIKASI

Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ini Bukan Semata tentang Mobil, Ini Soal Falsafah Hidup

Diperbarui: 25 Januari 2016   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“ Jangan lupa, nyetir itu bukan buat gaya- gayaan.. “

BELAKANGAN ini, kalimat semacam itu sering terdengar di rumah kami.

Gara-garanya, sebab anak tengahku baru saja berulang tahun ke 17. Artinya, dia sudah bisa mendapatkan SIM, sudah boleh belajar menyetir mobil.

Aku dan suamiku memang sudah sepakat sejak dulu, anak-anak perlu memiliki keterampilan menyetir, tapi mereka hanya boleh diajari hal tersebut jika batas usia minimum sudah tercapai. Tidak boleh lebih muda dari itu.

Sebab ya itu, menyetir itu bukan buat gaya-gayaan.

Di balik banyak hal positif jika seseorang memiliki keterampilan menyetir, ada tanggung jawab di baliknya. Ada urusan pengambilan keputusan, kemampuan meredam emosi, kesabaran, yang harus ada.

Maka itu sebabnya, beribu kali kalimat “ Ingat ya, nyetir itu bukan untuk gaya-gayaan.. “ kukatakan pada anak tengah kami itu.

Hal yang ingin disampaikan ada dua, yakni agar dia tetap berhati-hati dan bertanggung jawab saat dia sedang menyetir mobil, dan yang kedua, ya itu.. aku ingin anak lelakiku ini juga memiliki falsafah bahwa urusan menyetir, dan tentang mobil apa yang dikendarainya, bukanlah urusan gaya-gayaan.

Falsafah yang aku ingin dia miliki, bukan hanya saat ini, tapi terus kelak hingga dia dewasa nanti. Saat dia, Insya Allah, sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri.

Menurut aku, hal ini penting. Sebab aku tak ingin anak (-anak)-ku menilai dan mempersepsikan dirinya sendiri pada hal-hal yang sifatnya benda, materi.

Mobil salah satunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline