Lihat ke Halaman Asli

Rumah Kayu

TERVERIFIKASI

Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

7 Tahun Rumahkayu: Ulang Tahun yang (Tak) Terlupakan - 2

Diperbarui: 9 Desember 2015   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5 Desember 2008

AKU menanti berjalannya hari ini dengan perasaan agak tak karuan, campuran antara perasaan gembira dan cemas, sebab tahu bahwa hari ini adalah hari dimana kelahiran blog baru bernama rumahkayu akan diumumkan.

Sehari sebelumnya, pada tanggal 4 Desember, sudah ada 4 buah posting termuat disana. Beberapa komentar sudah masuk di blog rumahkayu dari teman- teman lama kami sesama blogger di platform dimana kami, aku dan Fary, menulis di blog pribadi kami masing- masing saat itu. Tentu saja, tanpa teman- teman itu menyadari, milik siapa sebenarnya blog rumahkayu yang sedang mereka baca dan komentari itu.

Di pagi hari, sebelum berangkat ke kantor, sempat kumuat sebuah tulisan lagi, terinspirasi dari ide yang saat itu banyak dibicarakan orang, yakni bahwa perempuan dan lelaki berasal dari planet yang berbeda. Para lelaki berasal dari Mars, sementara perempuan dari Venus. Maka sikap dan cara pemikirannya juga bisa berbeda. Ekspresi dari perasaan dan pikiran yang sama, bisa tidak serupa. Hal yang pada akhirnya bisa menimbulkan salah paham. Tulisan itu kuberi judul “ Ketika (Sebetulnya) Cinta, Tapi Beda Bahasa. “

Lalu Fary memuat sebuah puisi kocak berjudul “Bolehkah Aku Menghitung Pori-porimu “ di rumahkayu, sebelum di siang hari tanggal 5 Desember itu dia membuat pengumuman di blog pribadinya bahwa kami berdua telah membuat blog duet bernama rumahkayu dan mengundang teman- teman untuk mengunjungi blog baru kami…

***

Seperti yang telah kutuliskan sebelumnya, blog duet kami yang bernama rumahkayu ini dibangun secara spontan. Kami tak banyak mendiskusikan ini dan itu. Membicarakan konsep dasar begini dan begitu. Semua mengalir begitu saja. Kami bahkan sepakat bahwa masing- masing boleh menulis dengan gayanya sendiri, boleh menulis topik apapun yang disukai. Dan dalam perjalanannya, kami menyepakati satu hal: apapun yang dimuat di rumahkayu, siapapun yang menuliskannya, begitu tulisan tersebut tayang, maka tulisan itu menjadi hak dan tanggung jawab kami berdua.

Dan dengan berjalannya waktu, ada satu hal yang kami sadari, bahwa di atas semua kesenangan menulis bersama itu, ada satu hal yang tak ternilai yang kami miliki, yakni sebuah persahabatan.

Persahabatan yang (makin lama makin) erat karena kami bahu membahu membangun blog duet yang ternyata ‘tak semudah itu’. Membangun blog duet membutuhkan tenggang rasa dan pengertian yang besar. Kemauan untuk menyelesaikan, jika ada, ketidak sepahaman dengan cara yang tak merusak hubungan jangka panjang.

Kami menyaksikan sendiri bahwa tak lama setelah kami membangun rumahkayu, di platform dimana kami menulis saat itu, beberapa kawan turut membuat blog duet mereka.

Kawan- kawan itu, sebelumnya sudah memiliki blog masing- masing yang juga cukup populer. Namun, beda ceritanya dengan blog duet. Blog duet yang mereka bangun mulanya diisi dengan aktif, lalu mulai jarang, lalu… menghilang begitu saja, dalam waktu yang tak begitu lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline