Lihat ke Halaman Asli

Rumah Kayu

TERVERIFIKASI

Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Hujan (Belum) Turun

Diperbarui: 14 November 2015   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata perempuan setengah baya di hadapanku berkaca- kaca…

SAYA mau ambil uang saya. Untuk keperluan di rumah. Belum ada hujan disana.. “

Kuhentikan apa yang sedang kukerjakan di dapur pagi tadi.

Aku kurang enak badan beberapa hari terakhir ini. Hidung berair dan tenggorokan sakit. Juga agak demam. Tapi kuupayakan tetap berangkat ke kantor setiap hari. Beberapa proyek mendekati tenggat waktu. Aku perlu memastikan bahwa pekerjaan itu diselesaikan dengan baik dan tepat waktu oleh team-ku.

Kesibukan yang mendera, ditambah dengan perubahan musim, dimana hujan mulai turun, mungkin membuat kondisi tubuhku agak menurun.

Bagaimanapun, kusyukuri hujan yang mulai turun setelah beberapa bulan kekeringan itu. Walau juga, kadang efeknya memang tidak enak. Seperti kemarin, aku terjebak macet berjam- jam di jalan karena hujan besar turun menjelang jam pulang kantor.

Di kota lain, dimana kedua anakku tinggal karena mereka kuliah disana, beberapa waktu yang lalu juga sempat terjadi hujan angin yang merobohkan pohon- pohon dan papan iklan.

Hal yang membuat aku dan suamiku sibuk mengingatkan anak- anakku itu. “ Kalau sedang hujan, jangan bawa mobil di jalan yang banyak pohon besar. “

“ Kalau hujannya besar sekali dan masih ada di tengah jalan, berhenti saja dulu. Mampir saja halaman supermarket, parkiran toko atau tempat umum lain, lalu masuk ke dalam.”

“ Kalau masih di kampus, tunggu dulu sampai hujan reda, baru pulang. “

“ Jangan paksakan jalan kaki hujan- hujanan, nanti sakit.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline