Lihat ke Halaman Asli

Rumah Kayu

TERVERIFIKASI

Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Dusta Seorang Suami

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bunyi nada dering BB memecah keheningan. SUARA seorang lelaki terdengar. "Halo ma..." ..... "Aku lagi di kantor. Lagi bikin laporan. Aku sibuk banget hingga gak sempat makan di luar. Aku tadi suruh office boy beliin makanan..." .....

Aku bukan orang yang suka ikut campur urusan orang lain. Namun kata-kata lelaki itu membuat aku 'terpaksa' memasang telinga. Lelaki itu mengatakan kepada 'ma' bahwa dia berada di kantor. Sedang membuat laporan. Padahal dia berdiri tak sampai satu meter di sebelahku. Dan kami tentu saja tidak berada di kantor manapun. Kami berada di toko buku terkenal berinisial Gr, di pojokan tempat buku komik dipajang. Aku melirik. Yang bicara seorang lelaki berwajah tampan, mengenakan pakaian lengan panjang berwarna biru, dan celana kain berwarna hitam. Rupanya dia sudah berganti lawan bicara karena nadanya sedikit berubah. "Dedek sudah ma'am?" ..... "Oh udah dihabisin? Wah bagus. Bagus. Jangan lupa minum susu ya?" ..... "Iya. Papa nanti pulang cepat. Jangan nakal sama mama ya? Mama kan lagi sakit..." ..... "Iya... Iya... Mmmmmuaahhh..." ..... "Halo ma? Nanti aku beliin apel kalu udah pulang. Dua kilo ya? OK. Mungkin setengah delapan aku nyampe. Moga-moga gak macet..." ..... "Ok ma. Love you..." Lelaki itu menutup BB-nya, dan menatap sekeliling. Di tempat komik hanya ada aku dan dia. Lelaki itu mengambil komik Superman dan Batman. Membuka dengan cepat. Rupanya dia memang tidak bermaksud membaca. Dia mengambil komik yang lain. Dan kembali membuka dengan cepat. Aku melupakan lelaki itu, dan tenggelam menikmati petualangan para pendekar Perguruan Naga dan Harimau dalam kisah Long Hu Men. Komik ini tebal dan harganya mahal. Aku menyukai serial ini karena gambarnya keren. Kendati suka, komik ini tidak termasuk dalam 'daftar buku yang harus saya beli setiap bulan'. Buku komik semacam ini lebih menyenangkan jika dibaca langsung di toko buku. Dan tentu saja lebih murah, hehe... Keasyikanku sedikit terganggu dengan munculnya aroma harum yang menusuk hidung. Seorang perempuan muda cantik mendekati kami. Atau tepatnya, mendekati lelaki itu. Perempuan itu mengenakan pakaian kantoran. Kacamata diletakkan di atas dahi. Dia berkulit putih bening, berhidung bangir dengan sorot mata yang tajam (aku terpaksa menghentikan pengamatanku karena tanpa diduga perempuan itu tiba-tiba mengerling kepadaku). "Udah lama?" Terdengar suara perempuan. Nadanya bening. "Mungkin sepuluh menit," balas si lelaki. "Kita jalan?" "Yuk..." Lelaki itu meletakkan komik Superman yang dipegangnya. Sekilas dia menatapku. Dan tersenyum sedikit tersipu. Aku balas tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai tanpa kesopanan dan pengertian. Gadis itu juga tersenyum dan mengerling tajam kepadaku (atau mungkin hanya perasaanku saja? hehehe) Lelaki itu menatap sekeliling, seakan memastikan tak ada orang yang memperhatikannya. Dia kemudian menggamit pinggang gadis itu. Dan mereka menghilang... Aku bukan orang yang suka ikut campur urusan orang lain. Namun apa yang kulihat membuatku bertanya-tanya. Kenapa lelaki itu berdusta? Kenapa kepada perempuan yang disapanya 'ma' dia mengatakan berada di kantor padahal bukan? Dan siapa perempuan cantik beraroma harum itu? Kemana mereka? Apa yang akan mereka lakukan? Aku tidak bisa menjawab. Yang pasti, kelihatannya mereka tidak pergi ke kantor, hehe, tapi ke tempat lain. Ada yang tahu? p.s Berdasarkan apa yang aku lihat di sebuah toko buku terkenal...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline