Lihat ke Halaman Asli

Rumah Kayu

TERVERIFIKASI

Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Kenaikan Jabatan, Haruskah Disertai Perubahan Gaya Hidup?

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13749003311235456466

Dee senang sekali...

DIA baru saja bertemu dengan dua orang kawan baiknya. Kawan lama dari masa sekolah dulu.

Dengan Kinanti dan Kenanga, kedua kawan itu, hubungan memang tak pernah terputus. Secara berkala, mereka menyempatkan diri untuk saling bertemu dan berkabar berita.

" Ayo cerita... cerita... " begitu mereka saling bertemu, Kinanti berkata pada Kenanga, " Gimana kerjaan baru? Kantor baru? "

Kenanga tertawa.

" Aku senang, " kata Kenanga, " Banyak hal baru. Team-ku lebih besar dan volume pekerjaan meningkat kini, banyak tantangan, banyak hal yang aku harus pelajari. Tapi secara keseluruhan, semua terkendali, dan aku bahagia... "

Dee tersenyum.

Kenanga bahagia, itu yang terpenting.

Dee tahu bahwa posisi yang dipegang Kenanga saat ini bukan posisi dengan pekerjaan yang mudah. Kenanga mendapatkan promosi ketika dia memperoleh pekerjaan di kantor baru itu. Seperti yang dikatakannya sendiri, jenis pekerjaannya lebih kompleks, anggota team yang dibawahinya lebih banyak, volume pekerjaan banyak. Tanggung jawabnya jelas besar. Dan saat pindah kantor atau melakukan suatu pekerjaan baru, peluang dan kesempatan baru akan datang satu paket dengan resikonya.

Resiko bahwa keputusan yang diambil ternyata salah. Bahwa situasi di kantor baru ternyata tak sekondusif yang dibayangkan, birokrasi dan kultur perusahaan yang menghambat, sementara karena baru pindah, network belum terjalin kuat dan baru sedikit orang yang dikenal di kantor itu, dan ada banyak hal lain lagi diluar kendali yang bisa membuat rencana menjadi berantakan. Tapi rupanya semua itu, kalaupun ada, sejauh ini bisa diatasi dengan baik oleh Kenanga.

" Aku pikir- pikir, Kenanga itu, CV-nya branded, ya... " celetuk Kinanti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline