Lihat ke Halaman Asli

Rumah Kayu

TERVERIFIKASI

Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Catatan Perjalanan: Ketika Rasulullah Memuliakan Orang Berkulit Hitam Mengapa Kita Masih Sering Merendahkan?

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_3740" align="aligncenter" width="574" caption="(dok. pribadi)"][/caption]

MASJID Bilal, adalah sebuah masjid yang terletak tak jauh dari Masjid Nabawi di kota Madinah.

Kami melintasi masjid ini saat sedang melakukan city tour di Madinah minggu yang lalu.

Bilal, adalah nama yang sering disebut dalam sejarah Islam. Terkenal dengan suaranya yang sangat indah, Bilal dipilih sendiri oleh Rasulullah, Muhammad saw sebagai orang pertama yang melantunkan adzan buat memanggil umat muslim untuk mendirikan shalat.

Bilal sendiri mulanya merupakan seorang budak berkulit hitam yang dibebaskan oleh sahabat Nabi Muhammad, Abubakar ra dari majikan yang suka menyiksanya, atas permintaan Rasulullah.

***

Ada satu hal yang membuatku merenung- renung di dalam bus saat kami melintasi masjid Bilal itu. Sikap Rasulullah itu jelas menunjukkan faham bahwa Rasulullah menganggap adanya persamaan hak, persamaan derajat bagi setiap manusia.

Rasulullah tak menyetujui perbudakan. Dan memuliakan Bilal yang berkulit hitam dengan memintanya menjadi pelantun adzan yang pertama.

Lalu, bagaimana dengan kita?

Bagaimana dengan sikap kita dalam keseharian?

Adakah sikap kita juga menunjukkan penghormatan yang serupa pada sesama manusia, terutama pasa seseorang yang bekerja pada kita?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline