Mari bicara tentang pelecehan seksual dan ketegasan sikap...
BELUM lama berselang, ada kehebohan di tempat kerja. Seorang office boy ( well, actually he's not at all a 'boy', in fact he's quite old.. ) tiba- tiba tak terlihat selama beberapa saat.
Berita beredar. Bapak- bapak setengah baya itu diskors.
Kenapa?
Usut punya usut, rupanya Bapak ini diskors karena dituding melakukan pelecehan. Pelapornya, seorang office girl baru, yang tak terima terhadap perlakukan sang Bapak ini terhadapnya.
Banyak yang mengomel mempersalahkan sang office girl dan membela Bapak- bapak tersebut. Terutama para pegawai yang telah mengenalnya lama, yang dengan emosi mengatakan bahwa Bapak ini baik. Para sejawatnya, sesama office boy, tentu saja, solider berbaris di belakang Bapak ini menyatakan dukungannya.
" Cuma gitu aja koq lapor, " begitu komentar umum yang kudengar.
Sebab ingin tahu, kutanyakan peristiwanya secara detail kepada salah seorang office boy yang kukenal.
Dan...
Aku sungguh berempati pada Bapak 'office-boy' tersebut, terutama karena skorsing beberapa hari padanya itu tentu sangat mempengaruhi kondisi keuangannya. Para office boy ini, jika tidak masuk kantor, gajinya langsung dipotong. Belum lagi jika dihitung opportunity cost-nya. Kehilangan tips yang biasa diperoleh dari pegawai yang meminta bantuannya untuk melakukan ini dan itu.
Tapi...