Masih tentang anak- anak unik ( yang seringkali tak memahami dan tak dipahami dunia... )
" ADUH, enak ya, anaknya pintar- pintar... "
Komentar semacam itu bukan sekali dua kali dilontarkan orang kepadaku. Dan aku biasanya hanya tertawa saja menanggapinya.
Ada banyak hal yang aku tak merasa terlalu ingin menerangkan pada orang lain. Atau memilih untuk tidak menerangkan karena tak yakin akan dipahami atau ditanggapi dengan baik. Dalam situasi seperti itu, aku memilih untuk hanya merespons komentar orang lain dengan tawa saja.
Enak punya anak pintar- pintar?
Ya. Menyenangkan memang.
Tapi kebanyakan orang sering salah duga. Komentar tentang anaknya pintar- pintar itu biasanya tidak berdiri sendiri. Pada kebanyakan waktu, ada kalimat lanjutannya, yaitu dugaan bahwa dengan anak yang pintar- pintar itu, maka hidup akan menjadi mudah bagi orang tuanya sebab tanpa perlu terlalu banyak usaha, prestasi anak- anak ini akan sangat cemerlang di sekolah.
Nah bagian yang ini yang perlu dikoreksi...
Punya anak- anak yang (terlalu) pintar sama sekali tak mudah. Paling sedikit, itulah yang aku dan suamiku alami.
Makin pintar mereka, dan makin tinggi tingkat intelegensi mereka, makin 'sulit' anak- anak ini.
Dan dikaruniai beberapa orang anak yang masuk kedalam kategori gifted children membuatku sungguh berempati pada anak- anak sangat cerdas dan berbakat yang ditanggapi salah oleh sekitarnya.