Lihat ke Halaman Asli

Rumah Kayu

TERVERIFIKASI

Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Sang Remaja Siap Terbang Meraih Cita ( dan Galaunya Hati Orang Tua )

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13393832771010860274

[caption id="attachment_187225" align="aligncenter" width="501" caption="Gambar: www.nationalgeographicstock.com"][/caption]

Dee tersenyum geli dalam hati...

KESIBUKAN tampak di sebuah rumah, dimana Dee berada saat itu. Cintya, keponakan Dee, anak sulung di rumah itu, sedang memasukkan beberapa buah map ke dalam tasnya.

“ Kak, “ Prameswari sang ibu berkata, “ Sudah lengkap semua yang ada di check list?”

Cintya mengangguk. Sekilas Dee melihat kilatan tawa dalam mata gadis remaja itu. Mudah ditebak, tampaknya pertanyaan tersebut telah diulang beribu kali oleh sang ibu.

“ Perlu ibu bantu periksa ? “

Kilat di mata itu berubah menjadi tawa sungguhan kini.

“ Nggak usah ibu, sudah lengkap. “

Prameswari mengangguk. Tapi lalu setelah itu berkomentar lagi, “ Kak, benar lho ya, pastikan semua lengkap. Ini kan di luar kota. Kalau ada yang ketinggalan, nanti repot, kakak tidak bisa bolak- balik ke rumah. “

“ Iya, Ibu, “ Cintya tertawa lebar sembari memasukkan map yang dipegangnya ke dalam tas.

Prameswari kembali mengobrol dengan Dee. Di kursi lain, Kuti dan Wirya, ayah Cintya, mengobrol dengan seru. Mudah diduga, topik yang dibahas tak jauh dari Piala Eropa. Kuti yang fans fanatik regu Inggris menyebut- nyebut nama Roy Hodgson, lalu Steven Gerrard. Kemudian ada pembahasan tentang Wayne Rooney yang diskors di dua laga pertama. Disusul dengan diskusi tentang prediksi atas pertandingan antara Inggris dan Perancis .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline