Lihat ke Halaman Asli

Rumah Kayu

TERVERIFIKASI

Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Cinta Itu Rasa, Bukan Kata...

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13277560641616960826

[caption id="attachment_158854" align="aligncenter" width="413" caption="Gambar: flamedaniel.deviantart.com"][/caption] Masih tentang cinta anak muda TERNYATA, tak masalah jika perempuan lebih dulu menyatakan cinta, dan mengajak lelaki yang ditaksirnya pacaran. Setidaknya itu kesimpulan dari berbagai komentar yang disampaikan dalam posting 'Etiskah Cewek Duluan Menyatakan Cinta'. Kebanyakan mengatakan adalah bahwa hal tersebut tak masalah sebab tak melanggar etika, walau juga tergantung bagaimana menyampaikan dan lihat- lihat situasi dulu, menimbang- nimbang bagaimana kira- kira sebenarnya perasaan sang cowok kepadanya. Tapi secara umum, yang aku sampaikan kepada Shereen agak berbeda. Aku memang menyarankan agar dia lebih perhatian, dan membuat beberapa 'pendekatan'. Namun aku juga mengingatkan agar jangan berlebihan. Aku bilang, secara naluriah laki-laki itu pemburu, dan mereka senang mengejar perempuan yang ditaksir. Jika laki-laki dikejar, mereka justru salah tingkah. Malah ada yang takut. Jika ada cewek yang nekat dan berani mengajak laki-laki yang ditaksirnya pacaran, atau lebih dulu mengungkap cinta, itu akan menurunkan 'nilai tawarnya'. Pasti cewek itu akan kelabakan jika misalnya, cowok yang ditaksirnya meminta dia membuktikan cintanya. Apalagi banyak cowok sekarang yang suka 'iseng' dan meminta cewek yang mencintainya untuk membuktikan cintanya, dengan misalnya memberikan milik yang paling berharga. Milik berharga itu bisa dalam bentuk cincin, bisa juga milik yang lain... Jadi, memberi sinyal itu rasanya sudah cukup. Tinggal tergantung apakah 'radar' si cowok bisa menerima sinyal itu. Jika si cowok belum pernah pacaran, hampir dipastikan dia tak akan menanggapi. Bukan karena tidak mau, tapi karena tidak tahu. Atau tidak mengerti. Salah satu jalan keluar yang aku sarankan kepada Shereen, adalah dengan meminta bantuan pihak ketiga. Bisa temannya atau teman si cowok. Mungkin bisa dengan merekayasa, misalnya dalam suatu kesempatan para teman sengaja 'menjodohkan' mereka. Saat itu, simak reaksi si cowok. Aku sendiri belum pernah diajak cewek untuk pacaran. Tapi jika ditaksir duluan, aku pernah. Dulu. Dulu sekali. Salah satu yang masih suka aku kenang, ketika dalam suatu kesempatan aku mengikuti 'training for trainers' yang diselenggarakan sebuah institusi terkemuka di sebuah kota. Di situ aku berkenalan dengan sesama peserta, sebut saja dia Nabila. Kebetulan kami satu kelompok kecil beranggota empat orang. Nabila cantik, cerdas dan berwawasan luas. Gaya bicaranya enak dan ekspresif. Hingga kemudian aku merasakan bahwa ada sesuatu yang aneh. Cara dia memandang mulai berbeda. Ada sesuatu dalam tatapan matanya.... p.s Apa yang terjadi selanjutnya, tebak saja sendiri. Untuk sementara anggap saja posting ini sudah berakhir, hehehehe...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline