Lihat ke Halaman Asli

Rumah Kayu

TERVERIFIKASI

Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selingkuh ala Ayam Goreng?

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13262072631150600568

[caption id="attachment_155119" align="aligncenter" width="298" caption="gambar: wizardrecipes.com"][/caption] Senja temaram.

PASANGAN di rumahkayu mendapat kunjungan teman lama, Ra Tanca, yang kini telah menjadi pengusaha (muda). Kuti menemani Tanca ngobrol di teras, ditemani kopi pahit dan pisang goreng yang masih hangat.

Kuti dan Tanca lalu terlibat dalam 'obrolan lelaki', yakni mendiskusikan masa depan sepakbola Indonesia, mana yang akan eksis, Liga Super atau Primer, siapa yang bakal menjadi juara F1 dan MotoGP, mobil Esemka, dan topik yang menjadi favorit setiap lelaki: SEKS.

"Malam minggu kemarin aku menemani klien dari luar kota," kata Tanca. "Dia minta dicariin cewek. Aku lalu bawa dia..." kata Tanca sambil menyebut sebuah lokasi terkenal. "Cewek di sana mantap punya. Masih muda dan bening..."

"Dan kamu ikut main juga?" tanya Kuti. Sebagai teman lama Kuti tahu kalau Tanca sangat mencintai istrinya.

"Ya iyalah," balas Tanca sambil nyengir kuda. "Sekali-sekali kita perlu variasi kan? Kalau setiap hari makan ayam goreng pasti bosan... Jadi sekali-sekali kita perlu ganti dengan bebek panggang, atau masakan Jepang, atau bahkan tempe dan tahu..."

"Hmmm..." kata Kuti serius, "Sebenarnya pendapat itu keliru. Jika bosan dengan ayam goreng, jangan ganti ayamnya, tapi ganti menunya..."

Ketika melihat Tanca menyimak, Kuti melanjutkan," Memang kita akan cenderung bosan jika setiap hari menyantap ayam goreng. Karena itu menunya perlu diubah. Besok mungkin bisa coba ayam bakar. Lusa ayam panggang. Atau ayam kecap. Atau gulai ayam... Bahkan sekali-sekali kita mungkin perlu bereksperimen, dengan mencoba resep dari daerah lain, seperti 'ayam rica-rica' dari Manado..."

Tanca mengerutkan keningnya. "Ini pengandaian bukan? Dalam kehidupan sebenarnya, apa maksudnya?"

Kuti menyeruput kopi panasnya dengan nikmat. Sambil mengunyah pisang goreng dia berkata," Kehidupan seksual memang tak bisa dipungkiri memegang peranan penting dalam kehidupan berumahtangga. Dengan berlalunya waktu, bisa saja gairah seksual mendingin, dan akhirnya timbul rasa bosan. Itu wajar..."

"Karena itu," lanjut Kuti," Perlu ada variasi. Kemesraan jangan menjadi kebiasaan yang terprogram. Jadi kalau foreplay jangan hanya cium bibir lalu leher lalu dada... Perlu ada variasi, misalnya mencium pasangan dari jempol kaki, lalu betis lalu paha...."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline