Antara 'kegombalan' dan harapan SIANG yang terik, di antrian ATM. Seorang perempuan muda, sedang asyik menelpon. Perempuan itu berwajah bundar bulat, dengan rambut panjang sebahu. "Halo, bisa bicara dengan pak Rudi Thabutti?" Terdengar perempuan itu bicara. (Rudi bukan nama sebenarnya...) ..... ..... "Oh, ini Rudi ya? Aku Shinta..." ..... "Shinta... Bukan Cinta... Tadi malam kita berkenalan. Ingat?" ..... ..... ..... "Tadi malam... Di rumah Vera. Masak lupa sih? Aku yang pake kaos merah itu lho..." ..... ..... ..... "Bukan... Bukan yang lengan panjang. Aku pake lengan pendek.... Yang dikenalkan Vera itu lho... Ah mas Rudi nakal... Masak lupa..." Suara perempuan itu terdengar antara manja dan penasaran. .... .... .... "Shinta... Shinta Nurshanty....." ..... "Iya..." ..... "Dari mana? Kan tadi malam kita tukeran nomor telpon? ..... "Iya... Dan tadi malam mas Rudi bilang mau ajak makan siang... Kebetulan aku belum makan nih..." Perempuan itu tanpa sadar mengelus perutnya. Nada suaranya makin manja... ..... ..... "Oh gitu... Ya udah... Kalu sibuk ya kerja aja dulu..." ..... ..... "Ya udah...." Perempuan itu mulai cemberut. ..... ..... "Ya udah... Ini nomor hpku.. Di-save ya mas Rudiiii..." Perempuan itu menutup hp-nya dengan kesal. Bibirnya cemberut. Perempuan itu berdiri tepat di depanku, sehingga mau tak mau aku terpaksa mendengar pembicaraan, walau seperti beberapa orang lainnya aku pura-pura cuek bebek. Aku mencoba mereka-reka apa yang terjadi semalam di rumah Vera. Rudi berkenalan dengan Cinta, eh salah, Shinta. Rudi mungkin sosok lelaki menarik, suka bicara hingga Shinta terpesona. Mereka tukeran nomor hp (walau ternyata no Shinta tidak di-save). Mungkin sekilas, iseng-iseng Rudi sempat bicara soal makan siang bersama. Pembicaraan ringan setengah bergurau, namun ditanggapi serius oleh Shinta. Yang kemudian memutuskan untuk menelpon. Dan Shinta harus menerangkan sejak awal karena Rudi ternyata melupakan perkenalan mereka, lupa bagaimana sosoknya dan lupa soal janji makan siang... Ah... Satu lagi perempuan jadi korban kegombalan dan keisengan laki-laki... Laki-laki memang banyak yang suka iseng. Tapi kenapa banyak perempuan yang terpedaya? Apakah karena laki-lakinya yang pintar? Atau karena perempuannya yang bodoh? Atau karena sebab lain yang tak kuketahui? Anda mungkin tahu kenapa? p.s Posting ini dibuat berdasarkan kejadian yang terjadi beberapa waktu yang lalu....
** gambar diambil dari: dutdutrt.blogspot.com **
Next: Benarkah Perempuan Suka Digombali?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H