Lihat ke Halaman Asli

Rumah Kayu

TERVERIFIKASI

Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Mimpi yang Menjadi Nyata: Pertukaran Pemuda ke Jepang

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

139646045634231439

" Ibu, aku dapat program ke Jepang-nya. "

BEGITU sms yang masuk ke dalam telepon genggamku suatu siang.

SMS itu datang dari anak sulungku. Seorang gadis remaja, mahasiswi fakultas teknik, yang semenjak masuk peguruan tinggi tinggal di kota lain.

Duh, aku begitu senangnya menerima kabar itu, dan reaksi spontanku adalah: banjir air mata.

Ha ha. Ah, aku memang selalu begitu.

Aku ingat saat dia TK dulu, dia lomba lari dan memasukkan pensil ke dalam botol -- pensilnya diikat dengan tali ke pinggangnya. Saat dia berhasil melakukan itu lebih cepat dari kawan- kawannya, aku diam- diam mengusap mataku yang basah di koridor di depan ruang kelas TK.

Ada banyak saat lain ketika aku bereaksi dengan cara yang sama. Daftarnya akan sangat panjang jika semua kuceritakan disini.

Tapi yang bisa kuingat salah satunya adalah saat mendapat berita dia diterima di perguruan tinggi impian, di jurusan yang dia idam- idamkan tanpa testing. Aku sedang berada di kendaraan umum ketika itu dan menjadi sibuk menyembunyikan air mata yang terus mengalir agar tak terlihat orang- orang di sekitarku.

Pengumuman penerimaan di perguruan tinggi melalui jalur undangan tanpa testing itu terjadi lebih awal sebelum ijazah SMA-nya dibagikan. Dan ternyata, air mata haru dan bahagiaku masih mengalir (lagi) saat aku hadir dalam upacara penyerahan ijazah bagi para murid kelas 3 SMA yang baru saja lulus.

Anak sulungku merupakan salah seorang diantara murid- murid yang akan menerima ijazah hari itu. Dia memberiku kejutan ketika dia ternyata duduk di deretan depan, terpisah dari teman- teman sekelasnya, dan lalu dengan gaya yang sangat ringan menjawab pertanyaanku tentang mengapa dia duduk disana.

” Itu kursi untuk murid berprestasi, bu, ” anakku tersenyum lebar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline