[caption id="attachment_358581" align="aligncenter" width="540" caption="Ilustrasi (paperbreathers.files.wordpress.com)"][/caption]
JIKA Anda tertarik untuk berkecimpung di bisnis buku digital, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat buku digital. Pertanyaannya, buku seperti apa yang akan dibuat?
Secara umum, buku yang beredar di dunia ini dibedakan atas dua kategori utama. Yakni buku fiksi dan non fiksi. Buku fiksi, sesuai namanya, diangkat dari imajinasi atau khayalan. Sementara non fiksi berisi informasi atau fakta yang nyata.
Baik fiksi maupun non fiksi punya pangsa pasar tersendiri. Karena itu, apapun kategori buku yang dibuat, peluang untuk dibeli tetap terbuka lebar.
Kalau begitu, kategori mana yang lebih banyak menarik minat pembaca? Saya akan memaparkan berdasarkan apa yang saya alami.
Pada bulan November 2014 lalu, ada 41 judul buku yang dibeli orang. Dari 41 judul ini, tujuh di antaranya termasuk dalam non fiksi: 2 buku untuk anak-anak (Alphabet in Old Testament Story dan Animal Alphabet Rymes For Kids), tiga buku memasak (European Cookbook Series: Italian Famous Recipes, European Cookbook Series: Portuguese Famous Recipes, European Cookbook Series: Spanish Famous Recipes) dan dua tentang biografi (Neil Armstrong 1930-2012 dan Phyllis Diller 1917-2012).
Judul buku yang terjual November 2014 (dok. pribadi)
Sementara 34 sisanya adalah buku fiksi, terdiri dari satu genre action and adventure (Soldier of Fortune), delapan judul genre Erotica (yang judulnya dicoret hitam), dan 25 judul sisanya bergenre Western.
Buku genre Erotica dan Western dominasi penjualan (dok. pribadi)
Berdasarkan data di atas maka dapat dikatakan kalau kedua kategori, baik non fiksi maupun fiksi punya pasar tersendiri. Untuk non fiksi, yang dibeli orang pada bulan November adalah buku tentang anak-anak, masak-memasak dan biografi. Sementara untuk fiksi, yang laku adalah kisah bernuansa erotis dan western.
Non fiksi lebih mudah