Lihat ke Halaman Asli

Sang Surya

Musafir di Atas Jalan-Nya

Kenalkan Waspada Bencana Sejak Dini, Sekolah Ini Gelar Pelatihan Mitigasi

Diperbarui: 19 Desember 2022   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa, Guru dan Relawan MRI Foto Bersama/dokpri

SMP Kreatif Muhammadiyah 18 Surabaya gandeng Komunitas Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Surabaya menggelar acara sosialisasi pencegahan dan mitigasi bencana pada Jum'at (16/12). Sebanyak 100 siswa serta sejumlah guru dan karyawan turut hadir dalam acara bertajuk "MRI Goes To School" yang digelar di lantai 2 Sekolah.

Relawan MRI yang berjumlah lima orang, memulai acara pada pukul 08.00 WIB dengan materi pengetahuan mengenai pentingnya mitigasi bencana.

Fahmi Rizal, pemateri kunci pada acara tersebut menyebutkan, terdapat beberapa hal penting yang musti dilakukan jika gempa terjadi. Pertama, masuk ke kolong meja untuk keselamatan diri. Kedua, segera setelah gempa pertama usai langsung menuju ke tempat titik kumpul evakuasi karena gempa susulan biasanya langsung terjadi beberapa saat setelah gempa pertama muncul.

"Selanjutnya hal-hal yang perlu dihindari adalah bangunan tinggi dan bangunan berkaca karena bisa jadi material dari benda tersebut jatuh dan mengenai tubuh."

Ia juga menambahkan, setidaknya ada tiga tindakan yang harus dilakukan jika ingin menolong orang lain saat terjadi bencana atau keadaan darurat.

"Pastikan kalian aman diri, aman lingkungan dan aman korban. Biar mudah disingkat 3A."

Setelah memberikan materi, Rizal yang juga Pembina Cluster Medis MRI turut mensimulasikan kondisi saat gempa. Ditandai dengan menyalakan sirine sebagai tanda bahaya, kemudian seluruh siswa panik, sigap dan tertib satu per satu menuruni tangga sekolah dari lantai dua dipandu oleh guru yang telah berjaga di masing-masing pos untuk mengarahkan hingga berakhir di halaman sekolah sebagai titik kumpul evakuasi.

Acara sosialisasi pencegahan dan mitigasi bencana yang diadakan di e-School, julukan lain sekolah ini, ditanggapi positif oleh salah satu guru.

"Apresiasi yang tinggi kepada sekolah yang menginisiasi acara ini. Padahal ini perdana, tapi alhamdulillah anak-anak sangat antusias mengikutinya. Terlihat dari semangat dan rasa ingin mencobanya. Semoga latihan ini bisa membentuk siswa berkarakter pemberani dan tangguh," ungkap guru Kemuhammadiyahan, Fadhlurrohman Nafis.

Selain menggelar simulasi tangap bencana, juga diajarkan cara-cara mengantisipasi kebakaran. Mulai dari teknik mengatasi tabung gas bocor hingga memadamkan kobaran api hanya dengan menggunakan karung goni yang telah dibasahi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline