Akhir setiap semester dalam agenda kegiatan belajar mengajar ditandai dengan pembagian buku laporan perkembangan pendidikan siswa yang populer disebut rapot. Di Homeschooling Persada, Jatibening Baru, Bekasi, ada sebuah tradisi edukatif yang rutin digelar setiap tahun menjelang momen pembagian rapot semester ganjil berupa pameran dan pertunjukan hasil olah kreatifitas para homeschooler jenjang SD-SMA.
Di hari pembagian rapot semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 yang diselenggarakan di Kampus Rumah Belajar Persada pada Sabtu (16/12) lalu; hadirin disuguhi penampilan para juara Bulan Bahasa 2017 dengan pidato berbahasa Inggris dan pembacaan puisi, pemutaran film pendek karya para homeschooler jenjang SMA, pameran hasil hasta karya bagi peserta didik jenjang SD, pameran dan demo mengolah makanan oleh homeschooler jenjang SMP, dan pemaparan hasil kegiatan Jelajah Persada ke pabrik-pabrik minuman kesehatan oleh siswa jenjang SMA.
Pembacaan pidato-puisi dan pemutaran film pendek berlangsung di aula di lantai tiga kampus yang telah disulap menjadi sebuah 'bioskop' mini lengkap dengan pemberian tiket, kursi-kursi bernomor, dan layar sederhana. Lengkap dengan para pemandu yang mengantar para penonton menuju ke kursi sesuai nomor yang tertera di tiket. Sebuah simulasi momen nonton di bioskop yang cukup total.
Sementara pameran kreasi multi dimensi mereka dilakukan di lantai dua. Semua jenjang memiliki stan masing-masing dan setiap siswa yang menjadi penjaganya berkewajiban menerangkan pada pengunjung tentang berbagai benda, foto, atau aktifitas yang ada di stan masing-masing. Guru-guru akan mengarahkan mereka untuk menjalin percakapan dengan pengunjung yang mampir melihat-lihat ke stan pameran.
Puncak unjuk kreatifitas mereka adalah acara Pasar Rakyat dimana para siswa lintas jenjang menyuguhkan berbagai jenis kuliner untuk dijual pada para pengunjung. Berbagai olahan roti, es potong, puding, bakso, aneka sate goreng, es campur, sampai bubur ayam bisa dinikmati di lantai tiga gedung kampus yang telah disulap menjadi pujasera dengan properti-dekor pasar tradisional.
Kerennya semua hidangan itu disiapkan sendiri oleh para siswa dari mulai proses mengolah bahan-bahan dasar sampai memasaknya untuk disajikan pada para pembeli. Tentu saja dengan pendampingan para guru mereka dari Tim Guru PKBM 'Tamansari Persada'.
Para homeschooler menjalani masa persiapan yang intens sejak jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan. Guru-guru melibatkan mereka dari mulai proses perencanaan, penetapan produk-produk yang akan ditampilkan, berbagai percobaan sebelum menemukan racikan yang khas, dan sampai akhirnya semua terhidang siap tonton atau siap jual di hari pembagian rapot.
Ada banyak kecakapan yang ditempa dalam prosesnya, termasuk cakap mengendalikan kesabaran karena ternyata 'menghasilkan' lebih banyak tantangannya ketimbang 'mengkonsumsi' produk. Selain itu kecakapan mengkomunikasikan ide/gagasan atau hasil karya mereka agar dapat dipahami dan diterima oleh hadirin yang notabene didominasi oleh para orangtua juga ikut teruji dalam aktifitas pra bagi rapot ini.
Bagaimana pun kecakapan berkomunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi para siswa agar dapat menjalin interaksi yang baik dengan keluarga, teman-teman, dan lingkungan sosial yang lebih luas. Kemampuan berinteraksi inilah kelak yang akan menjadi salah satu faktor penentu setinggi apa kelak jenjang kualitas kehidupan yang mampu mereka daki.
Ikuti kiprah edukatif para homeschooler lainnya via http://www.rumahbelajar-persada.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H