Lihat ke Halaman Asli

Meraih Juara Nasional Tutor Paket B dengan Pasar Tradisional

Diperbarui: 16 Juli 2017   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edukasi terinspirasi pasar tradisional (dok RBP/Homeschooling Persada)

Di tengah maraknya pemberitaan seputar respon masyarakat terhadap proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017, menyeruak angin segar yang memunculkan harapan baru di dunia pendidikan negeri ini dari Provinsi Bengkulu yang terletak di bagian barat daya Pulau Sumatera. Tanpa banyak mendapat sorotan publikasi media, provinsi muda yang pemerintahnya tengah giat melancarkan program pengentasan kemiskinan tersebut sukses menggelar  hajat pendidikan yang inspiratif, yaitu Apresiasi Guru Tenaga Kependidikan (GTK) PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2017 pada 9- 15 Juli 2017 lalu.

 Acara yang merupakan ajang kompetisi prestisius bagi institusi - praktisi pendidikan non formal (PNF) tersebut menjadi semacam media pertukaran informasi dan wadah menjalin sinergi antar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) lintas provinsi tentang berbagai solusi serta inovasi dalam memberikan akses pendidikan bagi kalangan warga masyarakat yang tergolong rawan mendapat pendidikan (RMP) karena kendala ekonomi maupun non ekonomi.

Provinsi Jawa Barat membukukan prestasi gemilang dengan menyabet tujuh medali emas juara pertama untuk berbagai kategori yang salah satunya dipersembahkan oleh Novie Jayanti Normasari, SPd.I., salah seorang guru dari PKBM 'Tamansari Persada'/Homeschooling Persada (Jatibening Baru, Bekasi) yang sukses menjadi Juara Pertama Tutor Paket B Tingkat Nasional 2017.

Novie (29) mengusung karya terbaiknya yang berjudul " Pembelajaran Tematik Melalui Kegiatan 'Pasar Rakyat' Untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup Warga Belajar Paket B " berhasil memukau para anggota Dewan Juri melalui presentasi, micro teaching, dan sesi tanya jawab yang dilakukannya dalam rangkaian proses kompetisi. Satu momen yang melekat kuat dalam ingatan Novie adalah ketika salah seorang juri menanyakan perlu-tidaknya inovasi dilakukan dalam kegiatan pembelajaran PNF.

"Inovasi sangat dibutuhkan."Papar Novie saat itu,"Namun itu baru akan efektif bila didukung oleh perencanaan yang sangat matang dan guru-guru yang memahami karakter para siswanya."

Ketika pertanyaan berlanjut dengan bagaimana hal itu bisa dilakukan, Novie pun menuturkan bahwa di PKBM 'Tamansari Persada' tempatnya berkiprah selalu diberikan pelatihan pembelajaran rutin dua kali sebulan,"Para juri sangat mengapresiasi hal tersebut dan saking antusiasnya mereka juga menyempatkan untuk membuka portal pendidikan kami."Ujarnya,"Lantas mereka bilang kalau PKBM 'Tamansari Persada' merupakan lembaga yang sangat pantas untuk dijadikan sebagai percontohan bagi PKBM lainnya di seluruh Indonesia agar selalu maju."

Pendidikan idealnya memang harus selalu dapat diakses dengan mudah oleh segenap lapisan masyarakat lintas strata sosial, usia, maupun latar belakang lainnya karena tinggi-rendahnya kesejahteraan lahir-batin sebuah bangsa akan sangat ditentukan oleh seberapa tinggi kualitas pendidikan yang dimiliki oleh warganya. Keberadaan PKBM yang mayoritas merupakan hasil iniatif mandiri masyarakat merupakan solusi bagi keterbatasan aset pendidikan formal yang difasilotasi oleh pemerintah ini seyogyanya didukung dengan sebaik-baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline