Lihat ke Halaman Asli

Akreditasi untuk Eksplorasi Keunggulan Edukatif PKBM

Diperbarui: 27 Oktober 2016   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekilas suasana visitasi Paket A di kampus RBP (dok RBP)

“Serasa berada di dunia lain...” Tutur Noer Widyastuti, Ssi., asesor akreditasi dari Badan Akreditasi Provinsi (BAP) Pusat, saat memberikan sambutan dalam momen penyambutan adi kampus Rumah Belajar Persada (RBP), Jatibening Baru, Bekasi, pada Rabu (26/10) lalu.

“ ‘Dunia lain’ dalam konotasi positif tentunya ... “ Imbuh Noer yang telah melakoni tugas sebagai asesor akreditasi sejak tahun 2006 tersebut dan berkeliling ke berbagai pelosok dengan aneka ragam kondisi wilayah maupun lembaga pendidikan tersebut,” Setelah sekian banyak PKBM yang saya visitasi, baru PKBM ‘Tamansari Persada’ ini yang keberadaannya melampaui harapan saya ...”

Program-program life-skills,para guru yang sigap namun tetap ramah, keceriaan penuh semangat para homeschooler jenjang SD yang menjadi bintang utama dalam acara penyambutan dengan lagu-lagu dan pembacaan pantun singkat, dan kelengkapan sarana-prasarana di PKBM ‘Tamansari Persada’ adalah serangkaian faktor yang menambat perhatian asesor senior tersebut.

PKBM merupakan akronim dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang merupakan sebuah suatu wadah untuk menampung berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Kualitas pembelajaran yang dilaksanakan setiap PKBM akan melalui penilaian dalam sistem akreditasi yang merupakan bagian dari upaya berkesinambungan meningkatkan maupun  mempertahankan keunggulan konten yang dimilikinya. Akreditasi ini melibatkan Tim Asesor Akreditasi.

Asesor Akreditasi adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang relevan dengan tugas untuk melaksanakan akreditasi terhadap kelayakan program dan satuan pendidikan non formal. PKBM ‘Tamansari Persada’, Jatibening, yang telah mengajukan permohonan akreditasi pada BAP dan lolos tahap Desk Assesment(pengujian dokumen dan berkas administrasi pendukung, -pen.), sekarang memasuki tahap pengujian berikutnya yang dinamakan Visitasi berupa kunjungan dari Tim Asesor yang akan melihat secara langsung aktifitas PKBM di lapangan dan melakukan pengecekan ulang serta melengkapi dokumen-dokumen sesuai persyaratan akreditasi.

Momen penyambutan nan ceria ... (dok RBP)

Setelah sukses meraih status Akreditasi A untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan SMP (Paket B) dan SMA (Paket C) diawal tahun, sekarang ini PKBM yang menaungi Homeschooling Persada tersebut mengajukan akreditasi untuk pendidikan kesetaraan SD (Paket A). Para guru di bawah arahan Ketua PKBM, Wina Yunitasari, SPd., telah berjuang keras mempersiapkan segala sesuatunya sejak jauh-jauh hari untuk menjalani proses akreditasi dengan sebaik mungkin.

Kepala Bidang PNFI & PAUD Bekasi, Dra Santi Sukiarti, Msi, yang juga menghadiri visitasi ini mengemukakan harapan bahwa setelah proses akreditasi ini, kualitas pendidikan di PKBM ‘Tamansari Persada’ dapat terus meningkat.

“Akreditasi bukanlah penghakiman atas kualitas pembelajaran yang berlangsung di sini.” Papar Heni Rohaeni, MPd., asesor akreditasi dari BAP Jawa Barat yang mendampingi Noer dalam visitasi kali ini,”Tapi lebih pada upaya menggali kelebihan-kelebihan yang dimiliki agar kian bersinar dan bisa menjadi contoh bagi PKBM-PKBM lainnya; kalau pun dijumpai kelemahan, maka akan dicari cara untuk mengatasinya.”

Tujuan lain pelaksanaan akreditasi adalah untuk memperkecil kesenjangan kualitas pendidikan antar kota-kota besar dengan desa-desa yang terletak di pedalaman,”…kami melakukan akreditasi sampai ke PKBM-PKBM yang untuk mencapai lokasinya saja harus lepas sepatu dan berkutat dengan tanah becek berlumpur …” Sambung Heni yang menilai PKBM ‘Tamansari Persada’ sudah layak untuk dijadikan perwakilan PKBM Indonesia di kancah internasional. Sebuah penilaian yang diaminkan semua hadirin yang mendengarnya, termasuk Pembina PKBM ‘Tamansari Persada’, Revita Tantri.

Di mata Noer dan Heni, pandangan meremehkan sebagian kalangan masyarakat terhadap keberadaan PKBM sebagai pilihan edukasi di luar pendidikan formal sudah saatnya direspon dengan memajukan program-program pendidikan non formal unggulan yang mengasah bukan hanya kecerdasan sisi intelektual, namun juga kecerdasan-kecerdasan sisi lain yang menjadi bagian integral dalam diri setiap manusia. We Can Do It!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline