Yogya malam itu (16/9) selepas Isya terasa hangat dalam curahan gerimis deras mengundang kepala untuk segera rebah ke bantal nan empuk sembari berguling dalam buntalan selimut. Tubuh dan mata yang lelah karena dibawa beraktifitas seharian tadi sudah meminta tiket untuk berlayar ke pulau mimpi. Namun para homeschooler jenjang SMA dari Homeschooling Persada, Jatibening Baru, Bekasi; yang menginap di salah satu hotel di Kota Gudeg itu harus rela menahan kantuk karena para guru pembimbing mengarahkan mereka untuk berkumpul di ruang pertemuan yang terletak di bagian samping bangunan hotel. Beriringan sambil membawa alat tulis dan buku lembaran kerja siswa, mereka pun melangkah menuju tempat itu.
Tak ada kursi, hanya ada karpet digelar menutup lantai ruangan yang tak seberapa luas itu, dan para guru meminta mereka melingkar duduk lesehan. Tim Guru PKBM ‘Tamansari Persada’ yang bertugas sebagai pembimbing Jelajah Persada kali ini pun berbagi tugas. Ada yang duduk membaur bersama anak-anak didik mereka, membawakan acara, dan memastikan segala sesuatunya kondusif untuk belajar. Belajar ? Di hotel? Jelang Tidur? Yupz, belajar hal yang baik kan bisa dimana saja dan kapan saja …
Miss Kharisma yang bertindak selaku pembawa acara bertanya kepada para homeschooler,apakah mereka sudah saling mengenal satu sama lain sebagai teman satu sekolah? Saat jawaban sudah dilontarkan beramai-ramai, pertanyaan pun dilanjut dengan bertanya pada salah seorang homeschooler apakah dia mengenal teman yang disebutkan olehnya. Ternyata jawabannya belum. Jawaban berbeda muncul saat hal itu diulang pada homeschooler lainnya. Begitulah, meski selama beberapa jam tiga kali seminggu dalam hitungan bulan bahkan tahun para homeschooler ini belajar dan melakukan aktifitas edukatif bersama-sama di kampus Rumah Belajar Persada, namun bukan jaminan kalau mereka langsung bisa saling mengenal dengan baik. Apalagi buat para homeschooler yang berstatus pendatang baru.
Maka mic pun berkeliling berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya memperdengarkan narasi pendek setiap anak memperkenalkan diri masing-masing. Ada yang lantang menyuarakannya, ada yang malu-malu kucing, ada yang saking pelan hingga sang guru memintanya untuk mengulang, ada yang merasa cukup dengan menyebut nama, ada yang agak detil tentang data dirinya … kepribadian manusia memang sejuta warna, ya?
Selesai? Belum, karena kemudian Tim Guru membagikan selembar kertas dan sebuah spidol pada setiap homeschooler yang nantinya harus ditulisi nama masing-masing lalu, setelah ada aba-aba guru, diberikan pada teman sebelah. Instruksinya adalah menuliskan sifat positif dari teman yang namanya ada di kertas. Begitulah kertas-kertas itu pun berputar selama beberapa kali dan saat aba-aba berhenti, kertas kembali pada pemiliknya masing-masing sudah lengkap dengan gambaran positif yang dituliskan teman-teman mereka. Berpikir positif memang membuat pertemanan jadi terasa menyenangkan untuk dijalani.
Selanjutnya ada sesi diskusi kelompok yang dilanjutkan dengan melengkapi isian dalam lembaran kerja siswa mereka. Kali ini Miss Nuri yang bertindak selaku pembawa acara. Tema diskusi adalah hasil kunjungan ke PG/PS Madukismo dan Museum Dirgantara Mandala yang mereka lakukan tadi siang. Melakukan pekerjaan bersama-sama memang membuat penyelesaian tugas jadi lebih mudah dan cepat. Tim Guru juga melakukan hal yang sama dalam berbagi tugas membimbing anak-anak didik mereka. Gotong royong itu asyik …
Momen kebersamaan itu berakhir jelang pukul 21.30 wib, saatnya para homeschooler kembali ke kamar dan melanjut perjalanan mereka ke zona mimpi malam itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H