Lihat ke Halaman Asli

Mengasah Kognisi Anak TK Via Lomba 17-an

Diperbarui: 25 Agustus 2016   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edukasi berlangsung dalam keceriaan bermain (dok RBP)

Pagi (19/8) itu murid-murid TK Persada, Kelas A dan B, bersama  guru-guru mereka berkumpul di aula kampus Rumah Belajar Persada, Jatibening baru, Bekasi. Ruangan luas itu telah ditata untuk persiapan lomba … yah, seperti kakak-kakak mereka di jenjang SD-SMA, mereka pun dilibatkan oleh para guru dalam selebrasi perayaan 71 tahun kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2016 lalu.

Sejumlah lomba telah disiapkan untuk mereka yang terdiri atas  Balap Kelereng, Lomba Memindahkan Bendera, Lomba Menyusun Balok, dan Lomba Makan Kerupuk. Pada pelaksanaannya semua murid memainkan lomba yang sama dengan kualifikasi yang berbeda untuk TK A maupun TK B, dimana tantangan yang diberikan pada murid TK B jauh lebih kompleks.

Balap Kelereng  dimana setiap peserta diharuskan membawa kelereng menggunakan sendok sambil berjalan cepat, murid TK A menempuh rute datar bolak-balik, sedangkan murid TK B harus berjalan melewati beberapa patok dan meniti bangku kayu. Bila kelereng terjatuh, maka semua peserta harus menaruhnya kembali di sendok dan kembali mengulang dari titik awal.  Begitulah … mereka harus berulang kali melakukannya sampai bisa menyelesaikan satu putaran dengan dukungan semangat ceria penuh cinta guru-guru mereka.

Eksplorasi kecerdasan majemuk (dok RBP)

Bengong menunggu petunjuk, merajuk sedikit menangis saat gagal berkali-kali, berteriak dan melompat girang ketika dinyatakan sebagai pemenang, merangkul teman yang kalah sambil mengucapkan kata-kata menghibur … dinamika emosional ini terlihat mewarnai seluruh perlombaan di hari itu dan menjadi tanggung jawab para pembimbing untuk memanfaatkan setiap peristiwa yang terjadi sebagai bahan edukasi bagi anak-anak didik mereka.

Para pembimbing yang merupakan bagian dari Tim Guru PKBM ‘Tamansari Persada Raya’ itu memang sudah memahami benar bahwa pendidikan di TK berorientasi kepada pemantapan kemampuan motorik, pengembangan kemampuan intelektual- emosional-kreatifitas, dan peletakan dasar nilai-nilai moral serta kedisiplinan  pada anak melalui aktivitas bermain. Semua materi edukasi disampaikan dengan pendekatan bermain plus kegitan kelas yang menyenangkan, termasuk melalui cara mendongeng dengan menggunakan boneka di kelas.

Motorik dan kesabaran sama-sama diasah (dok RBP)

Bukan keharusan menjadi pemenang lomba yang ditekankan dalam lomba 17-an anak-anak TK Persada ini, namun bagaimana mereka belajar menyikapi kegagalan dengan terus berusaha bangkit sambil tetap menyemangati teman yang juga tengah menjalani proses yang sama. Hal itu sejalan dengan tujuan edukasi pengembangan kemampuan sosial emosional anak TK yang dirancang sedemikan rupa agar anak merasa percaya diri, mampu bersosialisasi dengan orang lain,mengendalikan emosinya bila berada dalam situasi yang tak menyenangkan sesuai dengan kemampuan dan tingkat perkembangan anak. Guru pun harus senantiasa memberikan kesempatan pada anak didik untuk mengeluarkan pendapat atau ide-ide nya untuk meumupuk rasa percaya diri sekaligus media belajar menghargai pendapat orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline