Taman yang paling indah
hanya taman kami
Taman yang paling indah
hanya taman kami
tempat bermain
berteman banyak
itulah taman kami
taman kanak-kanak
……………………………………
(Lagu ‘Taman Kanak-kanak’/ Ciptaan : Anonim)
Kelas yang ditata menyerupai ruang bermain lengkap dengan segala alat bermainnya yang tampil semarak aneka warna langsung mengusik naluri balita Fatimah, Hilman, Zaidan, dan Fakar untuk segera menjajalnya satu per satu. Namun Bu Wina dan Bu Aci segera mengingatkan bahwa bermain bebas baru boleh dilakukan saat istirahat. Jadi sekarang mereka semua diajak menapaki titian bergelombang menuju ruang belajar. Sebelum mulai belajar, Bu Wina mengajak mereka berdoa bersama
Setelah menyimpan tas di tempatnya, mereka berempat duduk mengelilingi meja segiempat berwarna hijau cerah ditemani Bu Wina dan Bu Aci. Mereka diajak bercakap-cakap untuk menumbuhkan rasa nyaman berada di ruang kelas yang baru. Sayang sekali, Hilman rupanya belum siap untuk mulai belajar bersama teman-temannya dan beranjak keluar. Bu Wina mencoba membujuknya namun karena dia bersikeras untuk pergi, akhirnya Hilman pun diantar kembali menemui sang bunda.
“Liburan panjang memang membuat sebagian anak perlu adaptasi khusus untuk kembali bersekolah.” Papar Wina Yunitasari, SPd., Kepala TK ‘Persada’, Jatibening Baru, Bekasi; dalam wawancara beberapa waktu (19/7) lalu,”Orangtua pun diharapkan dapat memberikan motivasi khusus di akhir masa liburan agar anak siap menjalani hari pertama sekolahnya.”
‘Bermain’ adalah kata kunci dalam membimbing anak-anak usia Taman Kanak-kanak (TK) belajar berbagai hal dasar untuk mengembangkan potensi kecerdasan majemuk mereka. Para guru memposisikan diri sebagai teman bermain yang membangun komunikasi dengan anak-anak didik mereka dalam bahasa yang mudah dimengerti. Komunikasi inilah yang nantinya akan berperan besar saat anak-anak, yang umumnya masih balita, menjalani hari pertama sekolah mereka. Pada saat menangani anak yang mendadak rewel atau bahkan mengamuk, kemampuan berkomunikasi dan kesabaran para guru sangatlah diperlukan agar suasana belajar tetap kondusif.
Bu Aci mengajak mereka bersenam pagi diiringi lagu kanak-kanak yang ceriasambil mengasah pengetahuan anak-anak didiknya tentang berbagai warna dan bentuk dengan cara meminta mereka berlari mencari warna atau bentuk tertentu yang berada di kelas mereka. Selanjutnya mereka duduk kembali dan meneruskan acara perkenalan dengan menyebutkan nama lalu menuliskannya pada secarik kertas. Rata-rata anak yang masuk TK sekarang ini sudah memiliki pengetahuan dasar baca-tulis dengan kapabilitas bervariasi.
Setelah mewarnai dan makan bekal bersama, akhirnya Fatimah dan kawan-kawan pun dipandu guru-guru mereka menjelajah ruang bermain serta mencoba berbagai fasilitas yang tersedia di situ. Rasa ingin tahu yang penuh kegembiraan terpancar jelas dalam mimik maupun gestur mereka. Hari pertama sekolah yang menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H