Lihat ke Halaman Asli

Jurus 'Dragon Shopping' di Hari Pertama Sekolah

Diperbarui: 20 Juli 2016   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar menjadi makhluk sosial yang baik lewat Dragon Shopping (dok RBP)

Alkisah ada dragon alias naga yang sakti mandraguna karena mampu  jalan-jalan bahkan berbelanja meski matanya tak bisa melihat dan melangkah hanya dengan petunjuk yang diberikan oleh ekornya … lhoo, kok bisa ?

Dragon Shopping alias Naga Belanja adalah permainan edukatif  yang merupakan puncak acara pengenalan lingkungan sekolah (PLS) bagi para homeschoolers jenjang SMP-SMA di Homeschooling Persada, Jatibening Baru, Bekasi; yang dilaksanakan pada hari pertama sekolah mereka Selasa (19/7) pagi lalu. 

Permainan itu merupakan modifikasi dari permainan anak-anak Ular Naga dimana sekelompok homeschoolers berbaris memanjang dengan semua anggota diharuskan menutup mata mereka dengan sehelai bandana kecuali anak yang berdiri di urutan paling belakang yang akan bertugas mengarahkan gerakan teman-temannya itu dengan cara menepuk bahu sesuai arah tujuan atau menekannya bila harus berjongkok, dia tak diperkenankan berbicara. 

Ular-ular naga tersebut berlomba untuk mengumpulkan bungkusan-bungkusan permen yang telah ditebarkan oleh guru-guru mereka di zona permainan yang terletak di lantai dua Kampus Rumah Belajar Persada. Pemenangnya adalah naga yang mampu mengumpulkan paket permen terbanyak.

Belajar berinteraksi dalam suasana yang gembira (dok RBP)

Keseruan dan kehebohan terjadi saat ular-ular naga itu saling bertabrakan karena kurang sigap merespon petunjuk dari ‘ekor’ mereka masing-masing, sementara rekan-rekan mereka yang jadi penonton riuh tertawa melihat kelucuan-kelucuan yang terjadi. Bahkan ada yang berusaha membantu para naga itu dengan memberikan isyarat berupa hentakan kaki atau instruksi ala tukang parkir untuk menunjukkan letak paket-paket permen yang terserak di lantai serta bertempelan di dinding-dinding ruangan.

“Bagaimana rasanya melangkah dengan mata tertutup?” Tanya Bu Nuri, pemandu acara permainan itu setelah semua homeschoolers duduk lesehan kembali,”Ternyata tidak enak,ya?”Lanjutnya menyimpulkan jawaban-jawaban yang terlontar dari anak-anak didiknya.

Seringkali kita lupa mensyukuri anugerah Sang Khalik berupa indra penglihatan yang ternyata merupakan sebuah karunia yang luar biasa bagi keseharian kita menjalani kehidupan dan hendaknya kita juga bisa memahami kesulitan yang dialami oleh sesama yang diberi ujian berupa indra penglihatan yang tak sempurna atau bahkan tidak berfungsi sama sekali hingga sebisanya kita harus berusaha untuk sebisa mungkin membantu meringankan penderitaan mereka.

Selain itu selama permainan berlangsung, adanya tubrukan antar barisan atau perjalanan yang meliuk-liuk tak menentu di lokasi juga menunjukkan betapa tidak mudahnya mengatur atau memimpin sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu setiap anak seyogyanya belajar bekerja sama dengan mencoba melaksanakan tugas maupun hak sebagai pemimpin maupun anak buah yang dipimpin.

Lesehan membahas materi tahun ajaran baru bersama wali kelas (dok RBP)

Rangkaian PLS Homeschooling Persada kali ini memang kental aura Pancasilanya dari mulai pembacaan doa di awal dan akhir acara yang merupakan implementasi sila pertama lalu permainan  Dragon Shopping yang merangkum secara sederhana edukasi sila kedua sampai keempat. Lantas penjabaran sila kelima muncul dalam  aktifitas Jelajah Sekolah dimana para homeschoolers diberikan paparan seputar berbagai aturan yang harus ditaati dalam memanfaatkan fasilitas edukasi yang tersedia di kampus dari mulai ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan zona-zona life skills. Prosedur perijinan, pendampingan guru, penggunaan alat-alat plus merapihkan-menyimpan kembali ke tempatnya setelah digunakan  adalah bagian dari keseimbangan hak-kewajiban yang merupakan fondasi utama bagi terbentuknya keadilan di berbagai lingkup sosial.

Protokoler sederhana berupa mengatur posisi tubuh dalam sikap sempurna saat bersama-sama menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ dan mengikuti redaksi Pancasila yang dibacakan Bu Novi secara tepat adalah bagian dari edukasi kedisiplinan serta pengenalan ‘rasa’ nasionalisme yang konon saat ini tengah mengalami dekadensi di kalangan anak-anak sebaya mereka.

Hari pertama sekolah yang menyenangkan ... (dok RBP)

Nilai lebih yang patut digarisbawahi adalah berbeda dengan masa orientasi studi (MOS) yang ditengarai cenderung terperosok pada praktek-praktek perpeloncoan yang tidak jelas dan menyengsarakan siswa-siswa baru, PLS Homeschooling Persada ini memiliki arahan edukasi yang jelas serta berlangsung dalam suasana yang menyenangkan. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline