Lihat ke Halaman Asli

PKBM ‘Tamansari Persada’, Peraih Akreditasi Paket B dan Paket C Terbaik Di Jabar

Diperbarui: 29 Januari 2016   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ungkapan syukur dalam doa dan rangkaian sambutan (dok RBP)"][/caption]

“Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi masa depan kita sebagai pribadi, orang tua, keluarga, masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan bukanlah kegiatan yang asal ada dan asal jadi, namun perlu kesungguhan, keahlian, koordinasi, logistik dan ketekunan dalam mengelolanya.”Ungkap founder Rumah Belajar Persada (RBP), Revita Tantri, dalam sambutannya saat berlangsung acara syukuran atas penyematan Akreditasi A yang diberikan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal ( BAN PAUD dan PNF ) kepada PKBM ‘Tamansari Persada’ untuk program Paket B (kesetaraan SMP) dan Paket C (setara SMA) di Kampus RBP, Jatibening, Bekasi, kemarin (28/1).

Hasil tersebut menempatkan PKBM’Tamansari Persada’ sebagai satu-satunya pusat kegiatan belajar mengajar masyarakat yang meraih status akreditasi terbaik di provinsi Jawa Barat saat ini berdasarkan Keputusan BAN PAUD dan PNF Nomor 039/K.1/SK/AKR/2015. Status tersebut didasarkan pada hasil proses pengujian tahap enam tahun 2015 lalu. Status akreditasi ‘A’ diberikan pada PKBM yang mendapatkan nilai terbaik untuk 8 Kriteria Standar Pendidikan Nasional yang meliputi Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan Pendidikan, Standar Pembiayaan Pendidikan, dan Standar Penilaian Pendidikan.

[caption caption="Lantunan syukur dalam lagu dan puisi (dok RBP)"]

[/caption]

“Kegiatan kami ini bermula pada tahun 2008 dengan menyelenggarakan Sentra Terapi bagi Anak-anak Berkebutuhan Khusus, Komunitas Gemar Membaca, Bimbingan Belajar dan Sanggar Lukis sebagai terapi dan penyaluran minat dan bakat. “Lanjut Revita,”Kegiatan-kegiatan tersebut dihimpun dalam wadah yang kami namakan ‘Rumah Belajar’, yang memberikan kesempatan kepada pesertanya untuk berani mencoba, mengalami dan mengerjakan hal-hal yang menjadi minatnya, sehingga semangat yang diusung adalah spirit I Can Do It yang bermakna ‘Aku Bisa ‘”

Pada tahun 2010 RBP mulai menyelenggarakan Paket Kesetaraan A, B dan C dengan metode pengajaran homeschooling yang bekerja sama dengan Kak Seto dan PKBM lain di Kecamatan Pondok Gede. Awalnya 3 orang murid bergabung hingga saat ini berkembang  membina 130 dan telah meluluskan 98 siswa dari Paket C . Para lulusannya melanjutkan pendidikan di beberapa perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia seperti UI, Unpad, Undip, UGM, Unair, Unibraw, ITS, dan Universitas Negeri Yogyakarta . Sebagian lainnya memilih untuk kuliah di unversitas-universitas swasta atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya yang berbasis life-skills di bidang musik, seni rupa, disain, pilot, kuliner , dan bidang lain sesuai minat.

Acara syukuran yang dihadiri oleh Kabid PAUD dan PNFI Kota Bekasi, Nelwan Nelly Sampe, para penilik PKBM – PNFI kawasan Bekasi, asesor akreditasi,para pengurus  Forum PKBM Kota Bekasi, pengurus Yayasan Pendidikan ‘Rumah Belajar Tamansari Persada’, para homeschooler, dan orangtua/wali mereka berlangsung akrab dalam suasana kekeluargaan. Pada kesempatan tersebut para homeschooler jenjang SD-SMA berkesempatan unjuk kebolehan dalam bentuk olah musik, olah vokal, dan pembacaan puisi sebagai ungkapan rasa syukur.

[caption caption="Ungkapan syukur dalam tradisi potong tumpeng (dok RBP)"]

[/caption]

“Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kami dari Diknas Kota Bekasi dan selanjutnya semoga prestasi ini dapat dipertahankan pada assessment ulang 5 tahun mendatang.”Ujar Kasi Pendidikan Masyarakat, Syamsudin, “Kami juga berharap PKBM ‘Tamansari Persada’ berkenan berbagi wawasan dengan PKBM lainnya dalam upaya peningkatan kualitas lembaga pendidikan non formal.”

Kompetensi para lulusan PKBM’Tamansari Persada’ diharapkan dapat membuka mata sebagian anggota masyarakat yang masih memandang remeh pada lembaga pendidikan non formal,”Kita sebenarnya mengacu pada kurikulum yang sama, hanya saja lembaga pendidikan formal punya agenda kegiatan belajar mengajar tiap hari, sementara kita menyelenggarakan agenda tatap muka tiga kali seminggu.”Lanjut Syamsudin,”Toh terbukti ijazah dari lembaga pendidikan non formal pun diterima oleh berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.”.

Setelah menginduk selama beberapa tahun sejak 2013, menurut Revita, PKBM ‘Tamansari Persada’ kini sudah bisa berdiri sendiri dalam penyelenggaraan agenda edukasinya dengan metode belajar semi homeschooling.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline