[caption caption="Grafting asyik di rumah hijau (dok RBP)"][/caption]
Menikmati potongan mangga atau jambu segar yang dipetik langsung dari pohonnya pasti bakal sesuatu banget, apalagi kalau itu dilakukan di pekarangan rumah sendiri. Masalahnya, sering kita keburu bete membayangkan harus menunggu entah berapa tahun biji mangga atau jambu itu bertumbuh besar sampai menghasilkan buah ranum idaman. Teknik perbanyakan vegetatif (PV) diharapkan dapat memangkas masa penantian tersebut.
Para homeschooler jenjang SMP Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening yang berada di bawah bimbingan Tim Guru PKBM ‘Tamansari Persada’ Jatibening pada kegiatan outing mereka ke Taman Buah Mekarsari, Cileungsi-Bogor, beberapa waktu (13/1) lalu berkesempatan untuk belajar aneka teknik PV dari para pemandu setempat.
PV adalah teknik memperbanyak tanaman dengan mempergunakan bagian dari tanaman itu sendiri; seperti batang, daun, dan akar. Sejumlah kelebihan yang diberikan oleh teknik ini adalah tanaman dapat berbuah lebih ketimbang perbanyakan generatif yang menggunakan biji, kualitas buah yang dihasilkan relatif sama dengan pohon induknya, dan tinggi maupun lebar tajuk tanaman dapat diatur sesuai keinginan dengan pemeliharaan rutin.
Jemari para homeschooler yang biasa bergelut dengan tombol dan layar gadget , kini berkenalan dengan remah sekam (kulit padi), tanah, serta pupuk kandang sapi yang setelah dicampur rata akan digunakan sebagai media tanam pohon buah mereka nanti. Mereka dibimbing melakukan eksperimen PV dengan menggunakan batang pohon jambu biji. Teknik PV pertama yang dipelajari adalah mencangkok dilanjutkan dengan grafting dan menanam stek.
[caption caption="Menyimak lalu praktek langsung (dok RBP)"]
[/caption]
Cangkok dilakukan dengan cara mengerat kulit batang sepanjang 3-5 cm sedemikian rupa sampai terlihat bagian kayunya, bagian atas keratin diolesi ZPT untuk mempercepat pertumbuhan akar, bungkus dengan bola cangkok (gumpalan terbuat dari sabut kelapa, -pen.), lalu ikat kuat-kuat dengan benang kasur, dan sebulan kemudian buntal cangkokan yang telah tumbuh akar dapat dipotong dari pohon induk untuk dipindah-tanamkan ke pot/lahan terpisah.
Kecermatan ekstra dibutuhkan saat melakukan PV jenis grafting yang menggabungkan batang tanaman induk sebagai batang bawah (root stock) dengan batang sisipan dari tanaman lain sebagai batang atas (entres). Batang tanaman terpilih untuk entres dipotong sepanjang 8-12 cm kemudian diruncingkan memipih ujungnya dan batang root stock dibelah dua dengan ukuran disesuaikan dengan bagian runcing entres. Lalu secepatnya (untuk menghindari bagian yang diraut/dibelah keburu mengering, -pen.) sisipkan entres ke belahan rootstock dan pastikan bagian kambium keduanya saling menempel.Ikat kuat sambungannya dengan plastik (kantung plastik silinder pembungkus es mambo,-pen.)lalu bagian entres atasnya diselubungi dengan kantung plastik agar terjaga kelembabannya hingga berselang maksimal sebulan ke depan, tunas muda pun diharapkan sudah tumbuh. Dua minggu setelah tumbuh, barulah plastik penutup bisa dilepas.
Sementara menanam stek adalah bagian aktifitas paling sederhana yang mereka lakukan, yakni memasukkan media tanam yang telah tersedia di bak-bak memanjang di depan mereka ke dalam pot sampai 3/4 penuh, stek batang yang tersedia ditancapkan ke bagian tengahnya, dan disiram.
[caption caption="Cermat mengiris dan menyisipkan entres (dok RBP)"]
[/caption]
Usai melengkapi isian lembar kerja siswa, pemandu meminta mereka mengumpulkan pot-pot berisi tanaman yang tadi telah mereka gunakan untuk berlatih teknik PV,”Nanti akan diantar petugas ke bis rombongan untuk dibawa pulang.” Kata kakak pemandu… yupz, mereka akan melanjut pemeliharaan tanaman-tanaman itu di rumah masing-masing sambil melihat perkembangan yang berlangsung kelak.