Lihat ke Halaman Asli

Suara Rimba Raya Pembangkit Keakraban MOS

Diperbarui: 6 Juli 2015   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harimau, gajah, kucing, ular, ayam, dan rombongan binatang lainnya membentuk paduan suara lalu pentas di Aula Kampus Rumah Belajar Persada, Jatibening-Bekasi  pada Senin (29/6) pagi lalu. Apa muat gedungnya dan, yang lebih penting, apa para binatangnya bisa kompak, ya? Tentu saja bisa karena hewan-hewan tersebut hadir dalam bentuk gambar dan gerak-lagu yang dibawakan dengan  cerah-ceriaoleh para kakak guru Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening bersama para homeschooler Kelas 1-6 SD dalam acara Masa Orientasi Siswa (MOS) SD tahun ajaran 2015/2016 yang mengusung tema Flora & Fauna Darat untuk kurikulum pengajarannya.

MOS merupakan media pengenalan lingkungan sosial maupun kampus yang nantinya akan menjadi wilayah bagi para homeschooler melakoni rangkaian kegiatan belajar-mengajar  mereka sampai setahun ke depan. Tim Pengajar HSKS Jatibening mengemas sesi pengantar masa adaptasi ini dengan serangkaian game interaktif yang mendorong anak-anak didik mereka untuk saling berkenalan satu sama lain lalu bekerja bareng dalam sebuah kelompok menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan. Bukan hanya antar teman, para homeschooler pun dibimbing menjelajah area kampus dan berinteraksi dengan para kakak guru yang akan mendidik mereka, khususnya para wali kelas, dan jajaran pembina lembaga pendidikan yang menaungi HSKS Jatibening.


Prosesi pelaksanaan MOS di hari H (dok RBP)

Setelah berolahraga ringan diiringi lagu-lagu yang mereka bawakan bersama sembari menirukan suara aneka hewan plus gerak-geriknya, para homeschooler duduk dalam formasi lingkaran besar dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang dari mereka. Berikutnya menyimak berbagai sapaan selamat datang dari  Miss Kharisma (Koordinator SD) dan Miss Usma Rina (Kepala Sekolah HSKS Jatibening) , baru kemudian melangkah pada sesi pembentukan kelompok.

Sejumlah kartu bertuliskan nama hewan-tumbuhan dalam bahasa Inggris disebar secara acak di tengah lingkaran lalu setelah kakak guru memberi aba-aba, para homeschooler bergerak cepat mengambilnya dengan ketentuan seorang hanya boleh mengambil satu kartu. Mereka diminta untuk menemukan teman yang memiliki kartu serupa dengan jalan bertanya pada sesama homeschooler sambil saling berkenalan. Ada yang langsung berkeliling, ada yang malu-malu, bahkan merajuk duduk di kolong meja hingga kakak guru berhasil membujuknya. Setelah aksi perkenalan yang meriah itu, akhirnya lima kelompok pencari jejak pun terbentuk.


Biar kedinginan tapi tetap semangat ... (dok RBP)

Setiap kelompok yang didampingi kakak guru mendapat tugas pertama membuat yel kelompok sebagus mungkin lalu menyatukan potongan-potongan puzzle yang nantinya merupakan petunjuk ruang pertama yang harus mereka datangi untuk mendapat tugas selanjutnya. Nama-nama ruangan kelas yang disesuaikan dengan tema kurikulum tahun ini ; yakni Rafflesia Arnoldi, Anggrek, Sedap Malam, Kelinci, dan Komodo. Selain ruang yang dijadikan jalur game mencari jejak, masih ada pula ruang Teratai, Melati, Pohon Jati, Pohon Mahoni, Kayu Cendana, Teratai, Euphorbia, Kijang, Anoa, dan  Kuda. Foto flora dan fauna darat itu ditempel rapi di pintu lengkap dengan deskripsi umum nya.

Para pencari jejak pun berkeliling memasuki ruang yang ditunjukkan, menemui kakak-kakak guru penjaga pos, dan mengerjakan tugas yang diberikan. Mereka harus menebak nama ruang tujuan berikutnya berdasarkan ciri-ciri yang diberikan kakak guru, mengisi teka-teki silang, melengkapi pantun, mewarnai gambar, melanjutkan pola gambar, dan menyanyikan lagu yang liriknya menyertakan flora/fauna. Usai mengerjakan tugas mereka akan dibekali peralatan prakarya, termasuk aneka biji-bijian, yang nantinya akan dibentuk menjadi lukisan mozaik berdasarkan pola gambar yang tadi sudah mereka buat.

MOS ditutup dengan game tebak wajah walikelas dan  menampilkan wajah-wajah para kakak guru pembimbing yang lain, termasuk Ketua Yayasan Pendidikan ‘Tamansari Persada’, Wina Yunitasari, SPd; tempat bernaung HSKS Jatibening.


Adikarya mozaik dari biji-bijian (dok RBP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline