Lihat ke Halaman Asli

Henry Yoso Minta Guru Cari Metode Pas Tanamkan Nilai Pancasila

Diperbarui: 12 Oktober 2017   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Henry Yosodiningrat Sosialisasi 4 Pilar dengan PGRI Lampung Tengah - Foto: Dok Pribadi

Anggota MPR RI H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH. dalam Sosialisasi 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara berdialog dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Kabupaten Lampung Tengah. Dalam dialognya, Henry meminta masukan dari para guru bagaimana metode yang pas bagi generasi muda agar bisa tertanam nilai luhur Pancasila.

Henry menganalogikan ajaran Agama Islam yang sudah diajarkan orangtua dan guru sejak dini yang begitu melekat hingga tua, berhasil membentuk karakternya hingga seperti sekarang. Diantaranya perintah untuk shalat, puasa dan haram memakan daging babi bagi Muslim.

"Salah satu yang berhasil membentuk karakter saya hingga sekarang adalah keberhasilan didikan orang tua dan guru," ucapnya di hadapan ratusan Guru se-Lampung Tengah di SMP Negeri 2 Kota Gajah, Lampung Tengah, (9/10). 

Karena itu, Henry mengajak para guru untuk mencari metode yang pas, seperti metode guru agama misalnya dalam mengajarkan anak muridnya, untuk tidak memakan babi karena haram menurut agama. Dan didikan itulah yang hingga kini benar-benar melekat dan ditaati. "Apakah ada metode yang sama seperti didikan larangan memakan babi bagi Muslim untuk dicontoh dan diterapkan dalam menanamkan nilai luhur Pancasila dan larangan memakai Narkoba," harap Henry.

Henry berharap generasi muda kita bisa menyerapi falsafah hidup Pancasila yakni salah satunya harmoni dalam keberagaman. Jika kita saling menghargai dan bisa harmoni dalam keberagaman, diharapkan kelompok-kelompok yang selalu memaksakan kehendak "pokoknya, pokoknya dan pokoknya" tidak akan ada lagi di Tanah Air. 

Dalam kegiatan ini Henry juga menyerap aspirasi para guru yang rata-rata mengeluhkan soal sertifikasi, pengangkatan guru honorer yang telah mengabdi puluhan tahun. Dan para guru berharap pengangkatan harus adil dengan mendahulukan para guru yang telah lama mengabdi, bukan para guru baru yang tidak ada lima tahun namun sudah diangkat menjadi PNS.

dsc-3468-59df43abdd0fa802826cee22.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline