Lihat ke Halaman Asli

Henry Yoso Puji Perwali Edukasi Bahaya Narkoba Walikota Metro Pairin

Diperbarui: 29 April 2016   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Anggota DPR RI H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH bersama Kapolda Lampung Brigjen Pol Dr. Dang Ike Edwin, dan Walikota Metro, Lampung A Pairin saat Deklarasi Satgas Anti Narkoba Kota Metro, Lampung, Kamis (28/4/2016) - foto: Tim Rumah Aspirasi HY   

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Nasional Anti Narkotika (DPP Granat) H.KRH.Henry Yosodiningrat, SH. mengapresiasi Walikota Metro, A. Pairin atas komitmennya menjaga daerahnya dari kejahatan penyalahgunaan narkoba.

"Sebagai Kepala daerah, Walikota Metro, Bapak Pairin telah membuat gagasan luar biasa dengan menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang edukasi bahaya narkoba kepada para pelajar di kotanya," ujar Henry yang juga Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, di Kota Metro, Lampung, Kamis (28/4/2016).

Henry Yoso berharap gagasan brilian dan komitmen kepala daerah akan perang terhadap narkoba ini bisa dicontoh kepala daerah lain di Indonesia.

"Kalau setiap hari diberikan pemahaman tentang bahaya narkoba seperti itu sejak dini, akan tertanam dalam alam bawah sadarnya untuk tidak sekali-kali bersentuhan dengan barang haram tersebut," tegasnya.

Sementara itu dijelaskan oleh Walikota Metro A Pairin sebelum melantik Satgas Anti Narkoba Kota Metro di Lapangan Samber, Kota Metro, Lampung, Kamis (28/4), pengetahuan tentang bahaya narkoba itu akan diberikan langsung oleh guru berbentuk kuliah tujuh menit (kultum) kepada siswanya sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas.

"Jadi tujuh menit di jam pertama sebelum proses KBM berlangsung, guru akan memberikan edukasi kepada muridnya tentang bahaya narkoba. “Nanti Itu akan kita buat perwalinya," ujar Wali Kota Metro A Pairin.

Ia menerangkan ditunjuknya guru memberikan edukasi tersebut kepada murid diharapkan mampu menanamkan sejak dini kepada siswa tentang bahaya narkoba. Pasalnya, dengan kedekatan antara guru dan siswa tentu mempengaruhi kedekatan emosional hingga menambah kepercayaan siswa.

"Kenapa dipilih guru bukan polisi? Supaya siswa bisa lebih percaya dengan edukasi yang diberikan,”tutur Pairin. Pasalnya, belum tentu siswa itu percaya, kalau pak polisi yang memberikan edukasi tentang bahaya narkoba ini.

“Contoh, anak-anak ini sangat percaya dengan lagu aku anak sehat tubuhku kuat, yang artinya mereka harus sehat kalau mau tubuhnya kuat. Karena lagu itu seudah diberitahukan sejak dini kepada anak-anak. Ini tujuan kita memberikan edukasi sejak dini kepada siswa," jelas dia.

Pairin mengatakan banyak dampak buruk akibat narkoba. Sebab itu, harus terus digalakkan sosialisasi guna menekan kasus narkoba. Selain juga Metro merupakan kota pendidikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline