Lihat ke Halaman Asli

Yadi Mulyadi

Arkeolog

Museum Kota Makassar Ruang Merdeka Belajar

Diperbarui: 15 November 2020   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Makassar tidak hanya punya Pantai Losari atau Fort Rotterdam saja, tetapi juga memiliki tempat yang menarik dan juga bersejarah yaitu Museum Kota Makassar. Museum ini terletak di area pusat Kota Makassar tepatnya Jl. Balaikota No. 11, menempati Bangunan Cagar Budaya yang dibangun pada 1918 oleh pemerintah Hindia Belanda, sebagai kantor Balaikota Kota Makassar.

Pemanfaatan bangunan bekas Balaikota ini sebagai museum, diinisiasi pada tahun 2000 oleh Bapak H.B Amiruddin Maula yang menjabat Walikota Makassar saat itu. Bapak HB. Amiruddin Maula menjabat sebagai Walikota Makassar periode 1999-2004.  Beliau menggagas konsep pembangunan kota diilhami dengan spirit perubahan nama dari ujung Pandang ke Makassar. Visi dan misi pada periode ini menempatkan Makassar sebagai kota bandar niaga. Dengan Semangat, prestisius, kejayaan, kebanggaan dan jiwa kemandirian yang pernah dicapai Makassar sebagai kota bandar niaga dihidupkan kembali.

Konsep pembangunan spirit Makassar ini pula yang mendorong lahirnya  Museum Kota Makassar  yang diresmikan pada 7 Juni 2000 oleh Drs. HB. Amiruddin Maula, S.H., selaku Walikota Makassar. Pendirian museum ini merupakan upaya untuk mewariskan pengetahuan sejarah Makassar yang penuh dengan lika-liku kepada para generasi penerus bangsa. 

Dengan demikian Museum Kota Makassar telah menginjak usia yang ke 20 tahun pada 7 Juni 2020 yang lalu. Museum Kota Makassar telah menjadi ikon Kota Makassar sekaligus destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan jika kita sedang berkunjung ke Kota Makassar.

Mulai dari awal didirikannya sampai sekarang, pengelola Museum Kota Makassar senantiasa berupa untuk terus meningkatkan pelayanannya. Termasuk dalam hal ini penambahan jumlah koleksi maupun tata tata pamer museum. Di Museum Kota Makassar kita dapat mempelajari seluk belum tentang Kota Makassar baik mengenai sejarah maupun budayanya. Terdapat ratusan koleksi berupa artefak maupun foto dan peta terkait Kota Makassar. 

Keberadaan ragam koleksi di Museum Kota Makassar ini menjadi media belajar yang menarik, bukan hanya belajar mengenai sejarah dan budaya Makassar saja, tetapi hal lain pun dapat dipelajari. Misalnya, melalui koleksi keramik yang terdapat di Museum Kota Makassar, kita dapat belajar tentang jenis-jenis keramik dan sejarah perdagangan di Kota Makassar. Hal ini karena, keramik merupakan salah satu komoditi perdagangan yang diperjualbelikan di Pelabuhan Kota Makassar pada masa Kerajaan Gowa Tallo maupun masa pemerintahan Hindia Belanda.

Kemudian melalui koleksi Bata Benteng Somba Opu, kita dapat belajar tentang teknologi perbentengan yang pernah berkembang pada jaman Kerajaan Gowa Tallo. Selain itu tentunya kita belajar tentang sejarah Kerajaan Gowa Tallo yang menjadi embrio lahirnya Kota Makassar, yang pada 9 November 2020 telah menginjak usia yang ke 413 tahun.

Banyak koleksi lain di museum ini yang tersaji dalam tata pamer menarik, mulai di Lantai 1 sampai Lantai 2. Di Lantai 2 ini terdapat ruang audio visual juga ruang pertemuan yang dulunya pernah dimanfaatkan sebagai ruang rapat Dewan Kota Makassar. Ruang rapat ini masih mempertahankan furniture asli sehingga kesan kunonya terasa kuat. 

Tata pamer museum dirancang secara kronologis memperlihatkan sejarah perkembangan Kota Makassar dari mulai Masa kerajaan sampai sekarang. Selain itu, secara berkala pengelola museum melaksanakan pameran temporer dengan beragam temanyabg menarik. Jadi jika berkunjung di Makassar atau warga Makassar yang ingin mengetahui sejarah kotanya, wajib berkunjung ke Museum Kota Makassar. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline