Bila dicermati dalam seminggu terakhir paska ditetapkannya Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP, kita semua melihat tidak ada sambutan yang luar biasa dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) atas keputusan PDIP mencapreskan Ganjar sehari sebelum Lebaran 2023 lalu.
Padahal sebelum-sebelumnya KIB, termasuk Golkar dan PAN didalamnya selalu terlihat mesra dengan PDIP. Begitu juga dalam berbagai kesempatan dalam 6 bulan terakhir, elit-elit KIB berkali-kali menyinggung nama Ganjar Pranowo sebagai sosok yang pantas didukung sebagai Capres 2024.
Tetapi begitu Ganjar Pranowo resmi menjadi Capres PDIP 2024, Golkar meneng bae seolah-olah belum baca beritanya di media. PAN juga no coment dan tidak segera merapat ke PDIP. Hanya PPP saja yang sumringah dan langsung mepet-mepet Megawati. Wkwkwk.
Di sisi lain Golkar sendiri malah kemarin kongkow-kongkow dengan partai Demokrat dimana Ketum Golkar Airlangga bertemu langsung dengan SBY sambil mengingat kenangan lalu saat Golkar mesra dengan Demokrat di pemerintahan SBY.
Penulis tidak tahu bagaimana perasaan PDIP melihat Airlangga ketemuan dengan SBY. Panik nggak panic nggak? Masa nggak panic? Hehehe.. Sudah tahu Demokrat dukung Anies, kok malah Airlangga deket-deket sama SBY?
Ya kurang lebih begitulah namanya manuver-manuver di dunia politik. Terkadang sulit ditebak arahnya kalau tidak jeli membaca apa-apa yang menjadi penyebabnya.
APA BETUL GOLKAR DAN PAN TIDAK MENDUKUNG GANJAR?
Kalau menurut analisa penulis, jauh-jauh hari Golkar dan PAN memang sudah mendukung Ganjar sebagai Capres 2024. Memang Rakernas Golkar sebelumnya sudah menetapkan Airlangga sebagai Capres Golkar di 2024. Tetapi itu hanya normative seperti halnya Pilpres-pilpres sebelumnya.
Golkar lah yang paling jago urusan bermain 2 kaki di dunia persilatan eh salah di dunia politik tanah air. Jadi meskipun sudah mencapreskan Airlangga, tentu Golkar tidak menutup mata pada angka Elektabitas yang ada. Golkar pasti akan bergabung dengan partai yang memiliki Capres Terkuat.
Pertanyaan berikut bukannya Ganjar yang tertinggi Elektabitasnya? Mengapa Golkar tidak merapat ke PDIP?
Jawabannya, kata siapa Ganjar yang terkuat Elektabilitasnya? Kalau menurut penulis saat ini yang terkuat Elektabilitasnya malah Prabowo Subianto. Ada 3 faktor yang menentukan mengapa Prabowo bisa menjadi yang tertinggi Elektabilitasnya saat ini.