[caption id="attachment_188568" align="alignnone" width="200" caption="gambar dari Kompasiana.com"][/caption]
Kaget dan tertegun membaca beberapa tulisan yang menginformasikan rekan saya/ sahabat saya yang merupakan Penulis Handal sekaligus Komentator Terhandal di Kompasiana menyatakan pamit mengundurkan diri dari ajang blogger kroyokan ternama di Indonesia ini.
Meskipun belum pernah copy darat dan belum tahu wajah aslinya tetapi Black Horse cukup saya kenal karakternya. Dan itu jauh lebih penting mengenal karakter dan kepribadian seseorang ketimbang mengenal wajah dan penampilannya.
Black Horse sudah saya anggap sebagai salah satu sahabat terbaik di Kompasiana. Ada sesuatu yang berbeda dari dirinya dibanding kebanyakan orang, Black Horse adalah seorang yang sangat memegang prinsipnya, smart dan sangat menghargai pendapat orang lain.Sosok BH sangat jauh dari beberapa orang di Kompasiana yang hanya menjadikan Blog ini sebagai ajang pamer kepintaran maupun ajang meraih popularitas. Saya yakin niat BH eksis di Kompasiana ini sebagai sarana mencari suatu komunitas yang cerdas yang mampu saling mencerahkan satu sama lainnya dan berdiskusi tentang masalah-masalah social yang menyangkut bangsa dan hal lain yang menyangkut prinsip kebenaran.
Mempertanyakan Kualitas Dari Admin Kompasiana
Kekecewaan BH kepada Admin adalah hal yang sangat wajar sekali. Saya yakin dan mungkin bukan saya saja yang yakin bahwa BH tidak mungkin merencanakan dan memprovokasi suatu hal yang buruk kepada Kompasiana. Disinilah Admin tidak mampu mencerna maksud dari Black Horse dan memberi teguran yang tidak pada proporsinya.
Eksistensi BH selama ini di Kompasiana sungguh sangat tidak dihargai oleh Admin. Admin melakukan aksi tegas tapi tanpa didasari kebijaksanaan. Sepertinya Admin tidak mengenal seorang BH maupun Penulis-penulis senior lainnya yang selalu punya niat baik di Kompasiana. Entah Adminnya merupakan orang baru, entah Adminnya Arogan dan entah Adminnya sedang stress yang jelas sudah lama juga saya merasakan dan menilai Admin Kompasiana yang sekarang tidak berkualitas.
Yang jelas saya pribadi sejak tahun 2009 hadir di Kompasina tidak pernah tahu nama-nama Admin maupun berapa jumlah Admin yang mensortir tulisan-tulisan yang masuk setiap harinya. Berbeda dengan Kaskus yang mencantumkan ID dari Admin yang sedang bertugas. Sebagai penulis di sini yang saya rasakan adalah Admin selalu menjaga jarak dengan penulis-penulisnya yang sudah bertahun-tahun ikut membesarkan Kompasiana.
Kompasiana Semakin Matre
Lihatlah iklan disudut kanan dihalaman depan Kompasina yang sekarang : “Mari Menulis Bersama 127.068 Kompasianer”. Betapa banyaknya penulis di Kompasiana saat ini. Makna dari ajakan itu sudah jelas untuk meramaikan blog yang mungkin saat ini semakin menjanjikan dari sudut komersialnya. Semakin banyak orang dating ke Kompasiana semakin berduit pula blog ini. Semakin terlihat arah Kompasiana ini semakin komersial. Sangat berbeda kesannya dengan sang Ibu yakni Kompas yang selalu mempertahankan kualitasnya. Dengan kualitas terjaga pengunjung setia akan selalu datang.
Dan jika melihat jumlah penulis sebanyak 127 ribu orang ini sanggupkah Admin mengelola tulisan-tulisan yang masuk dan menjaga nuansa keharmonisannnya? Apa sudah cukup imbang antara Admin dan Jumlah Penulis? Kalau sudah tidak imbang artinya akan ada penulis yang disingkirkan dan ada penulis yang dipertahankan. Mungkin diatas kertas untuk masa mendatang akan selalu ada penulis-penulis baru di Kompasiana ini jadi tidaklah perlu mempertahankan penulis-penulis lama yang ada. Dan yang tercipta suasananya adalah seperti yang terjadi belakangan ini.
Merasa Miris tapi mau bagaimana lagi. Semoga ada blog-blog lain yang bisa sesuai dengan wawasan Black Horse dan Penulis lainnya dengan kualitas seperti dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H