Lihat ke Halaman Asli

Rully Bachtiar.M.Si

Guru. Penulis. Blogger.

Mulutmu, Harimaumu, Apakah Benar?

Diperbarui: 29 November 2024   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selamat beraktifitas Kompasianers Indonesia. Semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang maha Esa.

Kali ini saya ingin berbagi sepatah dua patah tentang bahaya mulut manusia. 

Benar kata pepatah yang mengatakan bahwa"Mulutmu, Harimaumu!"

Ketika mulut berbicara segala sesuatu yang berasal dari otak akan tersalurkan langsung ke mulut. 

Tidak ada yang selamat dari bahaya mulut manusia. Sekalipun orang tersebut yang dibicarakan adalah seorang pemimpin. 

Bahkan, Orang diam saja masih saja kena cibiran dari mulut manusia, bayangkan orang diam itu jadi bahan omongan oleh mulut manusia. Naudzubillahimindzalik. 

Bahaya mulut seperti ghibah itu terasa seperti menjatuhkan koin ke dalam lautan. Walaupun tidak terasa tapi jika detik demi detik, menit demi menit lautan akan penuh dengan koin itu. 

Jika dosa terlihat seperti bentuk maka bentuk tersebut seperti butiran pasir yang ada di pantai. 

Mulut manusia tidak akan pernah habisnya untuk membicarakan tentang hal-hal yang tidak penting. 

Malah lebih parahnya Tuhan semesta alam masih saja dicaci dimaki oleh makhlukNya yang tidak bersyukur karena sudah diberikan nikmat hidup, nikmat makan, nikmat bernafas. 

Banyak dalam kasus di televisi terjadinya perkelahian dan lebih parahnya sampai pembunuhan berencana di akibatkan mulut manusia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline