Ada yang merasa kayak superhero di kantor? Bukan karena bisa terbang atau punya kekuatan super, tapi karena kamu bisa mengerjakan semua tugas orang lain tapi gajinya nggak dinaikin.
Selamat datang di dunia di mana keahlianmu justru bikin kamu jadi one-stop solution untuk segala masalah di kantor.
"Kamu Jago Soal Ini kan? Sini, Bantuin!"
Ini nih, fenomena klasik. Kamu mungkin mulai dengan posisi yang jelas: desainer grafis, staff IT, atau mungkin admin. Tapi begitu orang-orang sadar kamu bisa mengerjakan lebih dari yang seharusnya, boom!
Tiba-tiba kamu jadi go-to person untuk segala hal. Desain banner? Kamu. Edit video meeting? Kamu. Benerin komputer yang rusak? Kamu lagi. Bahkan sampai diminta bantu bikin laporan di Excel.
Lucunya, gaji kamu tetap segitu-gitu aja. Nggak ada bonus "terima kasih sudah jadi penyelamat kantor". Malah kadang dapat tambahan beban mental karena harus mikirin tugas orang lain.
Keahlianmu Jadi Senjata Makan Tuan
Di sisi positifnya, bisa dibilang ini pujian. Orang-orang percaya dengan kemampuanmu. Tapi negatifnya, ini kayak jadi bumerang. Semakin kamu jago, semakin banyak yang dikasih ke kamu. Parahnya, ini sering terjadi tanpa ada diskusi tambahan gaji atau promosi.
Misalnya, kamu ahli di bidang IT. Tiba-tiba, semua masalah teknis jadi tanggung jawabmu. Mulai dari instal software sampai benerin koneksi internet yang lemot. Padahal, job description-mu cuma mengurus database. Tapi karena kamu bisa, ya udah, jadi de facto IT support.
"Tapi kan Kamu Bisa Belajar Banyak!"
Ah, kalimat sakti ini. Setiap kali kamu protes atau merasa keberatan, pasti ada yang bilang, "Tapi kan ini kesempatan buat belajar hal baru!"
Ya, belajar sih boleh. Tapi kalau belajar terus tanpa ada apresiasi yang jelas, rasanya kayak dimanfaatin.
Kamu belajar skill baru, mengerjakan tugas ekstra, tapi gaji tetap sama. Padahal skill itu bisa jadi nilai tambah buat karirmu di tempat lain. Tapi di sini? Kamu cuma dapat pujian, "Wah, kamu emang serba bisa!"