Dari 2004 sampai 2013, saya kerja di sebuah tabloid dan majalah IT yang terkenal saat itu. Di sana, ada satu pesan dari pemimpin redaksi saya yang sampai sekarang terus teringat, bahkan masih saya praktikkan sesekali. Pesannya sederhana, tapi pedas.
Kalau kamu menghadapi masalah dalam hal pekerjaan, jangan cuma bawa masalah ke saya. Bawalah opsi. Karena tugas saya bukan menyelesaikan masalahmu, tapi memastikan kalian tetap bisa gajian bulan depan.
Berasa ditembak? Sama, saya juga waktu itu. Tapi setelah dipikir-pikir, ada benarnya juga. Dan ini bukan cuma soal masalah dalam pekerjaan saja. Pola pikir ini relevan buat apa saja, dari kerja tim sampai urusan personal.
Ketika Printer Rusak dan Pilihan Jadi Penyelamat
Salah satu contoh kasusnya gini. Saya lagi lembur, dikejar deadline buat naik cetak. Tiba-tiba printer di kantor mati total. Nggak ada tanda-tanda bakal hidup lagi. Apa yang saya lakukan?
Kalau cuma masuk ruangan atasan saya dan bilang, "Pak, printernya rusak," ya siap-siap saja dengar ceramah gratis, atau malah 'ditendang' keluar ruangannya.
Tapi beda cerita kalau saya masuk sambil bilang, "Pak, printernya rusak. Kita bisa pinjam printer divisi lain, nge-print di tempat rental, atau tunggu teknisi datang. Pilih mana, Pak?"
Tiba-tiba, suasana jadi lebih kondusif. Kenapa? Karena saya menghadirkan solusi atas permasalahan tersebut. Atasan saya ini tidak perlu repot-repot mikir dari nol. Pilihan yang saya tawarkan meringankan bebannya. Apakah dia akan memilih salah satu opsi itu atau punya opsi keempat yang lebih baik, setidaknya saya sudah berkontribusi ke arah solusi.
Kenapa Harus Selalu Ada Opsi?
Mungkin kamu mikir, "Kan memang tugasnya bos buat mikir solusi, bukan tugas saya." Secara teknis, benar. Tapi kalau kamu terus-terusan cuma bawa masalah tanpa solusi, kamu nggak bakal berkembang.
Percaya atau tidak, atasan kamu juga bakal lebih menghargai orang yang bisa berpikir lebih dari sekadar "Ini salahnya siapa?" atau "Ini gimana ya?"
Membawa opsi itu bikin kamu terlihat lebih profesional dan kompeten. Menunjukkan kalau kamu nggak cuma mengeluh, tapi juga peduli dengan hasil akhirnya. Ini juga bikin kamu jadi lebih diandalkan dalam tim. Siapa sih yang nggak suka kerja bareng orang yang selalu siap dengan solusi?