Lihat ke Halaman Asli

Rully Novrianto

A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Bisakah Motivasi dari Anak Konglomerat Membantu Kita yang Berjuang dari Nol?

Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AI generated image from Playground.com

Sekarang ini banyak sekali "motivator sukses" yang pamer keberhasilan bisnisnya dan kekayaannya. Tapi kalau kita gali lebih dalam, ternyata umumnya mereka sudah kaya dari sananya. Baru lahir sudah punya privilege, tinggal meneruskan apa yang orangtua mereka sudah bangun.

Nah pertanyaannya, apa motivasi mereka masih ada gunanya buat kita yang benar-benar mulai dari nol?

Kaya Karena Usaha Sendiri vs. Kaya Karena Warisan

Sadar nggak, ada perbedaan yang jelas antara mereka yang kaya karena benar-benar kerja keras dan mereka yang kaya karena orangtuanya sudah kaya duluan.

Motivator yang dari awal sudah punya modal besar dan jaringan luas nggak perlu mengalami susahnya membangun bisnis dari titik nol.

Jatuh bangun? Mungkin iya, tapi tidak seberat kita yang tidak punya jaring pengaman. Jika bisnisnya tidak berhasil, mereka tidak pusing bagaimana harus membayar cicilan atau tagihan bulanan.

Jadi kalau mereka cerita tentang "kerja keras" dan "pantang menyerah," rasanya seperti melihat pembalap motor yang menang balapan karena naik Ducati, sementara lawannya naik Supra Fit.

Ya, buat kita yang tidak punya privilege, "kerja keras" itu artinya benar-benar kerja siang-malam buat sekadar bertahan hidup. Mereka? Kalau gagal, paling balik ke zona nyaman keluarganya lagi.

Kata-Kata Motivasi: Tulus atau Sekadar Basa-Basi?

Seberapa sering sih kita dengar kata-kata klise dari motivator kaya ini? "Ikuti passion kalian!" atau "Jangan takut gagal!"

Buat mereka, "gagal" itu cuma artinya proyek nggak balik modal. Sementara buat kita, gagal bisa artinya tidak bisa bayar kontrakan atau makan sebulan.

Mereka bisa ngomong seperti itu karena selalu ada rencana cadangan dari orangtua yang siap menangkap kalau mereka jatuh. Jadi, kalimat-kalimat motivasi yang kelihatan "bijak" itu sering kali cuma terdengar kosong kalau tidak paham tantangan yang kita hadapi.

Teori vs Realita Itu Beda Banget

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline